Timika (ANTARA) - Aliansi Pemuda Mimika Bersatu yang merupakan gabungan dari 11 organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) dan kelompok Cipayung menyerahkan 13 butir tuntutan kepada DPRK Mimika, Papua Tengah saat menggelar rapat dengar pendapat di Timika, Selasa.
Koordinator Pemuda Mimika Bersatu Yosep Temorubun di Timika, Selasa, menyebut 13 poin tuntutan itu terdiri atas penolakan kenaikan gaji serta tunjangan para wakil rakyat mulai dari tingkat pusat hingga di daerah, menolak kenaikan pajak yang membebani masyarakat.
Selanjutnya mendesak reformasi di tubuh TNI-Polri, mengusut tuntas sejumlah kasus kekerasan dan pembunuhan terhadap peserta demonstrasi di seluruh Indonesia.
Tidak itu saja, Aliansi Pemuda Mimika Bersatu juga menyertakan sejumlah isu Papua dalam tuntutan mereka.
Diantaranya yaitu meminta pengusutan terhadap kasus-kasus pelanggaran HAM di Papua, menolak tindak kekerasan oleh aparat terhadap rakyat, menolak keras pemindahan tahanan politik ke luar Papua, serta meminta pengusutan kasus BBM ilegal dan tambang emas ilegal di Distrik Mimika Barat Tengah.
Para pemuda Mimika juga menuntut PT Freeport Indonesia dan perusahaan swasta lainnya transparan terkait jumlah tenaga kerja Orang Asli Papua (OAP) dan memprioritaskan perekrutan pencari kerja lokal.
Mereka juga menyatakan sikap menjaga kedamaian di Mimika dan menolak provokasi serta mendukung program pembangunan pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Yosep mengatakan organisasi kepemudaan di Mimika memilih berdialog langsung dengan anggota DPRK Mimika, ketimbang turun ke jalan melakukan aksi demonstrasi.
"Jika di tempat lain rekan-rekan turun ke jalan, kami di Timika memilih datang langsung ke rumah rakyat untuk berdialog dengan wakil-wakil rayat secara damai. Kita semua berkewajiban menjaga keamanan Kota Timika," tuturnya.
Ketua DPRK Mimika Primus Natikapereyau mengapresiasi para pemuda Mimika yang telah menyampaikan aspirasi secara damai kepada para wakil rakyat setempat.
"Ini bukti bahwa kita semua ingin menjaga Mimika tetap aman dan damai," kata Primus.
Apresiasi serupa disampaikan Kapolres Mimika AKBP Billyandha Hildiario Budiman dan Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf Mochamad Slamet Wijaya.
"Intinya mereka menyampaikan aspirasi berkaitan dengan isu nasional dan juga daerah. Kami mengapresiasi para pemuda Mimika bisa menyampaikan aspirasi mereka secara damai," kata Letkol Slamet.