Patroli gabungan TNI -Polri masih berlanjut di Manokwari

Manokwari (ANTARA) - Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Manokwari, Papua Barat, Kombes Pol Ongky Isgunawan mengatakan patroli gabungan TNI-Polri masih berlanjut guna memastikan kondusivitas keamanan daerah.

Kegiatan patroli gabungan merupakan langkah preventif sekaligus bentuk kesiapsiagaan aparat TNI-Polri dalam menghadapi potensi gangguan yang muncul akibat perkembangan dinamika sosial politik.

"Kami tidak serta merta menarik pasukan tanpa mempertimbangkan situasi daerah. Jadi, operasi gabungan masih berlanjut," kata Ongky usai mengawal aksi unjuk rasa damai di Manokwari, Selasa.

Dia menjelaskan bahwa pengamanan sudah dimulai sejak Kamis (28/8) ketika aksi demonstrasi berujung anarkis yang dipicu oleh pemindahan empat tahanan politik (tapol) dari Sorong ke Makassar.

Kondisi itu kemudian berkembang seiring dengan situasi sosial politik nasional, sehingga membutuhkan pola pengamanan patroli berskala besar dan penyebaran personel ke sejumlah titik rawan.

"Kejadian Kamis minggu lalu itu sangat disayangkan, karena dua kendaraan operasional Polresta yang dirusak massa," ujarnya.

Ongky mengapresiasi sikap aliansi mahasiswa di Manokwari yang telah menyampaikan aspirasi dengan 17 poin tuntutan secara aman, damai, dan tertib sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

Kepolisian menghargai ruang demokrasi sebagai sarana penyampaian pendapat masyarakat, namun harus dilakukan tanpa mengganggu ketertiban umum serta menjunjung tinggi nilai-nilai hukum.

"Saya harapkan organisasi mahasiswa atau organisasi lain bisa menjaga situasi keamanan agar tetap kondusif," kata Ongky.

Menurut dia, dinamika sosial politik yang berkembang menyebabkan kegiatan belajar mengajar pada satuan pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi terpaksa dilakukan secara online atau daring.

Metode tersebut kurang maksimal karena tidak semua peserta didik memiliki akses internet yang memadai, dan keterbatasan sarana penunjang untuk mengikuti pembelajaran jarak jauh.

"Semoga situasi segera kembali seperti sediakala supaya anak-anak bisa mengikuti kegiatan belajar di sekolah," harap Ongky.

Sebagai informasi, aksi unjuk rasa masih berlanjut pada Rabu (3/9) oleh Solidaritas Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Manokwari, dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Manokwari.