Timika (ANTARA) - Warga Kampung Tipuka, Distrik Mimika Timur, Papua Tengah, bergotong-royong membersihkan saluran drainase yang tersumbat untuk memberantas jentik nyamuk Anopheles yang pembawa parasit malaria pada Jumat.
Kepala Kampung Tipuka Paulus Polce Muka di Timika, Jumat, mengatakan pembersihan saluran drainase dipusatkan di ujung bawah Kampung Tipuka, dimana ditemukan banyak jentik nyamuk Anopheles oleh tim dari Departemen Public Health & Malaria Control (PHMC) PT Freeport Indonesia.
"Hasil penelitian dari pihak PHMC, ditemukan ada banyak jentik nyamuk malaria, sehingga kami meminta semua masyarakat bersama-sama kerja bakti membersihkan parit di dalam kampung," kata Paulus.
Ia mengakui jumlah warga Tipuka yang terserang penyakit malaria selama ini sangat tinggi, sehingga membutuhkan keterlibatan semua pihak untuk melakukan pemberantasan secara bersama, salah satunya dengan menjaga kebersihan lingkungan.
"Orang yang kena sakit malaria sangat banyak. Kami harus berobat ke Puskesmas Mapurujaya (ibu kota Distrik/Kecamatan Mimika Timur)," tutur Paulus.
Dalam sepekan, kata dia, setiap hari Rabu dan Sabtu, petugas Puskesmas Mapurujaya rutin datang ke Kampung Tipuka untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga setempat.
Paulus berharap dukungan Pemerintah Distrik Mimika Timur dan Pemkab Mimika untuk membangun saluran drainase permanen di kampungnya agar pembuangan air, terutama saat musim hujan, bisa lancar menuju sungai di sekitar kampung.
"Tolong pemerintah bangun drainase permanen di kampung kami supaya ke depan warga kami bisa bebas dari penyakit malaria," ujarnya.

Staf PHMC PTFI Frans Talebong mengatakan tim PHMC hanya bertugas memberikan dukungan, sekaligus advokasi kepada masyarakat dalam upaya memberantas penyakit malaria yang selama ini sering menjangkit warga lima kampung/desa terdampak yakni Tipuka, Ayuka, Koperapoka, Nawaripi dan Nayaro.
"Keterlibatan kami untuk membantu pemerintah dalam upaya memberantas penyakit malaria di Mimika. Kami bersama-sama masyarakat dan Pemerintah Kampung Tipuka, Babinsa, dan Puskesmas Mapurujaya, membersihkan parit agar air tidak tergenang. Kalau saluran air lancar, otomatis nyamuk malaria tidak berkembang biak," beber Frans.
PHMC PTFI selama ini mengembangkan program Internal Residual Spraying (IRS) atau penyemprotan residu dalam ruangan yaitu program pengendalian malaria yang lebih luas, dengan tujuan mencegah penyebaran penyakit tersebut melalui kegiatan penyemprotan larutan insektisida pada dinding dan atap rumah serta bangunan lainnya untuk membunuh nyamuk pembawa penyakit.
Selain itu juga melakukan monitor larva dan nyamuk pembawa parasit malaria. "Saat melakukan larva monitoring di Kampung Tipuka, di parit yang tersumbat, kami dapati sangat banyak jentik nyamuk Anopheles yang menularkan penyakit malaria," kata Frans.
Intervensi yang dilakukan terhadap kondisi itu yakni dengan menaburkan bubuk Abate yaitu pestisida berbentuk bubuk yang digunakan untuk membasmi jentik dan larva nyamuk penyebab penyakit malaria.