Manokwari (ANTARA) - PT Telkom Indonesia berupaya melakukan pemulihan jaringan telekomunikasi di Nabire, Papua Tengah yang mengalami gangguan total akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,6 yang mengguncang wilayah tersebut pada Jumat (19/9) dini hari.
Kepala Telkom Nabire Suhendar, saat dihubungi dari Manokwari, Jumat, mengatakan jaringan komunikasi terputus diduga karena kerusakan jalur kabel di beberapa titik, yakni Nabire–Rasiei, Serui–Botawa, serta jalur darat Timika–Tigi yang berjarak sekitar 80 kilometer dari Mimika.
“Seluruh layanan internet Telkomsel, IndiHome, voice, dan SMS terputus. Saat ini warga hanya bisa menggunakan layanan berbasis satelit untuk tetap terhubung,” ujar Suhendar.
Atas terputusnya jaringan yang diduga terjadi sejak pukul 05.00 WIT tersebut, Suhendar mengatakan, pihak Telkom saat ini tengah melakukan upaya pemulihan dengan memprioritaskan jalur Timika–Tigi untuk mempercepat normalisasi layanan di Nabire.
“Perbaikan fokus di jalur darat Timika-Tigi. Untuk estimasi saya masih belum dapat durasi pastinya karena masuk dalam redzone (zona merah-red),” katanya.
General Manager (GM) Telkom Witel Papua Barat, Eric M. Tobing menyatakan, gempa bumi di 23 km Barat Laut Nabire menyebabkan layanan TelkomGroup di area Nabire, Botawa dan Enarotali mengalami gangguan.
Untuk perbaikan jaringan, Telkom bersama tim teknis Palapa Timur Telematika (PTT) sedang dalam proses percepatan penyambungan jalur Kigamani-Timika.
Tantangan pemilihan jaringan adalah kondisi alam yang cukup sulit akibat longsor pada jalur kabel fiber optik (FO) darat.
“Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan oleh pelanggan kami, mohon doa dan dukungan untuk kelancaran proses pemulihannya,” demikian holding statement yang dikeluarkan TelkomGroup, Jumat pagi.
Diberitakan sebelumnya, gempa magnitudo 6,6 mengguncang Nabire pada Jumat sekitar pukul 1.19 WIB atau jam 3.19 WIB WIT dengan pusat gempa 29 kilometer barat laut Nabire pada kedalaman 24 kilometer.
BMKG mencatat setidaknya 17 gempa susulan (aftershock) pasca gempa utama, dengan magnitudo antara magnitudo 2,1 hingga sekitar mangnitudo 4,0. Gempa susulan terakhir tercatat pada 04.05 WIT.
Akibat gempa tersebut, selain putusnya jaringan, dilaporkan beberapa fasilitas publik mengalami kerusakan ringan hingga sedang seperti di Bandara Douw Aturure, Kantor Bupati Nabire, RSUD Nabire, hingga Jembatan Siriwini yang putus.
BMKG dan Badan Geologi mengimbau masyarakat untuk memeriksa bangunan mereka, terutama jika terdapat retakan, serta menghindari daerah tebing atau lereng curam selama curah hujan tinggi.
Telkom pulihkan jaringan telekomunikasi di Nabire
Jumat, 19 September 2025 12:24 WIB

Sebaran data gempa yang terjadi di Kota Nabire, Papua Tengah. ANTARA/HO-BMKG