RS Dimara Manokwari berhasil lakukan operasi penggantian sendi panggul

Manokwari (ANTARA) - Rumah Sakit TNI AD Johanis Abraham Dimara Manokwari berhasil melaksanakan operasi penggantian sendi panggul seorang pasien berusia 72 tahun, dan operasi tersebut merupakan yang pertama di Papua Barat.

Direktur RS Johanis Abraham Dimara melalui dokter spesialis bedah Sibin Chandra di Manokwari, Minggu mengatakan, pasien bernama Jopie Pattiasina mengalami patah tulang paha kanan bagian atas.

Tindakan operasi yang dilakukan dokter spesialis ortopedi subspesialis hip and knee merujuk pada hasil rontgen yang mengharuskan penggantian tulang paha bagian leher dan kepala, sekaligus mempertimbangkan usia pasien.

"Operasi yang dilakukan dr Wijiono berlansung kurang lebih 60 menit. Operasi ini pertama kali di Manokwari, bahkan Papua Barat," ujarnya.

Menurut dia keberhasilan tindakan operasi penggantian sendi panggul tidak terlepas dari dukungan ketersediaan sumber daya tenaga dokter spesialis, dan peralatan medis yang digunakan di RS JA Dimara.

Operasi penggantian sendi tulang memiliki tingkat kesulitan lebih tinggi dibandingkan operasi pemasangan pen pada tulang bahu, tulang lengan, tulang betis, tulang kaki, dan lainnya yang sudah sering dilakukan.

"Operasi penggantian sendi tulang yang patah itu punya tingkat kesulitan yang tinggi, dan butuh dokter yang punya kemampuan khusus," kata dia.

Saat ini, kata dia, terdapat 15 dokter spesialis di RS Dimara Manokwari terdiri atas spesialis bedah tulang, spesialis jantung, THT, kandungan, penyakit dalam, anak, anestesi, radiologi, hingga bedah mulut.

Meski demikian, keterbatasan tempat tidur masih menjadi tantangan. Dengan kapasitas 50 tempat tidur, pasien sering harus menunggu hingga dua hari di IGD sebelum mendapat ruang rawat inap.

"Pangdam XVIII/Kasuari rencana tambah sarana prasarana rumah sakit, termasuk tempat tidur dan alat kesehatan. Semoga segera terealisasi agar pelayanan semakin optimal,” ujar dr Sibin.

Nila Parawati Pattiasina anak dari pasien mengapresiasi kesigapan seluruh tenaga medis yang bertugas di RS Johanis Dimara Manokwari, sehingga mampu melaksanakan operasi dengan lancar sesuai ekspektasi.

Dia juga berharap agar keberadaan rumah sakit TNI Angkatan Darat di Manokwari mampu menjawab kebutuhan terhadap akses layanan medis yang semakin lengkap, dan mudah dijangkau.

“Walaupun alat implan harus dipesan dari luar Papua, hanya dalam sehari sudah tersedia. Semoga ruang rawat inap diperluas agar lebih banyak masyarakat yang terbantu,” ucap Nila.