Manokwari (ANTARA) - Rumah Sakit TNI AD Johanis Abraham Dimara Manokwari, Papua Barat, berhasil melaksanakan operasi bedah vaskular kepada dua pasien yang mengalami kecelakaan saat kerja dan kecelakaan lalu lintas.
Direktur RS Johanis Abraham Dimara, melalui dokter spesialis bedah Sibin Chandra di Manokwari, Rabu, mengatakan operasi bedah vaskular dilakukan agar pasien terhindar dari tindakan amputasi.
"Bedah vaskular ini baru pertama kali sejak rumah sakit beroperasi, dan langsung dua pasien," kata Sibin.
Dia menjelaskan, operasi bedah pertama dilakukan untuk pasien bernama Suwarni yang kondisi tangan hingga lengan bawah mengalami cedera parah akibat terkena mesin penggiling gabah.
Pasien bersama pihak keluarga sudah mengajukan permintaan tindakan amputasi, sebab kondisi tangan mengalami pendarahan serius dan kecil kemungkinan pulih seperti sediakala.
"Bisa dikatakan 95 persen lengan bawah sampai tangan kiri hancur, makanya keluarga dan pasien minta diamputasi saja," kata dia.
Setelah diperiksa, kata dia, kondisi tangan pasien masih bisa diselamatkan melalui operasi bedah vaskular guna menata ulang struktur tulang dan penyambungan pembuluh darah.
Pihak keluarga kemudian menyerahkan sepenuhnya kepada rumah sakit untuk mengambil tindakan medis operasi bedah vaskular yang berlangsung kurang lebih selama empat jam.
"Kalau pasien kedua Pak Boiran, kaki kanannya hancur karena tabrakan motor. Kami operasi vaskular dan berhasil, makanya tidak diamputasi," ucap Sabin.
Anak dari pasien Borain, Wagian mengaku bahwa keluarga sudah pasrah karena kondisi ayahnya sempat kritis sebelum dirujuk ke Rumah Sakit Johanis Abraham Dimara Manokwari.
Keluarga mengapresiasi respon cepat dan keberhasilan pelaksanaan operasi bedah vaskular oleh Rumah Sakit Johanis Abraham Dimara, sehingga kondisi kaki pasien berhasil diselamatkan.
"Sekarang kaki ayah saya dalam masa pemulihan. Sudah gerak sedikit-sedikit. Terima kasih atas pelayanan rumah sakit yang sangat cepat," kata Wagian.