Jakarta (ANTARA) - Pemain timnas Indonesia Ole Romeny mengaku bangga dirinya bisa menjadi bagian perjalanan bersejarah tim Garuda ketika hampir menembus Piala Dunia 2026.
Indonesia, yang berjuang sejak babak kualifikasi putaran pertama pada dua tahun lalu, menjalani perjalanan luar biasa sampai putaran keempat.
Namun, di babak ini mereka menemui kegagalan saat dikalahkan Arab Saudi 2-3 dan Irak 0-1. Dua kekalahan ini memupus mimpi Indonesia ke Piala Dunia 2026 yang sudah sangat dekat.
“Terima kasih. Kami melakukan semua yang kami bisa untuk mewakili Indonesia di panggung terbesar. Namun demikian, saya sangat bangga menjadi bagian dari tim dan keluarga ini. Kami selalu menjunjung tinggi kepala dan kami pasti akan kembali, itu sudah pasti! Aku sayang kalian semua,” kata Ole, dikutip dari Instagram resmi miliknya, Senin.
Ole, yang merupakan pemain Oxford United itu, tampil dua kali di babak putaran keempat sebagai pemain pengganti.
Pertama, dia menggantikan Ragnar Oratmangoen pada menit ke-64 melawan Arab Saudi, lalu menggantikan Mauro Zijlstra pada menit ke-56 melawan Irak. Ini menjadi dua laga berturut-turut Ole bermain bukan sebagai starter, melainkan sebagai pemain cadangan. Hal ini tak lepas dari kebugaran striker 25 tahun itu karena baru sembuh dari cedera parah yang menimpanya di Piala Presiden 2025 bulan Juli.
Pemilik tiga gol untuk Indonesia itu lalu mengatakan, “Sulit menggambarkan rasa sakit yang kurasakan saat ini. Harapan yang kita semua dapatkan untuk meraih impian kita”.
“Semua penggemar yang datang menonton di stadion, orang-orang yang menonton di rumah, anak-anak yang bermain di jalanan, dan semua orang di Indonesia yang mendukung kami,” tambah dia.
Sementara itu, Mauro Zijstra juga mengaku bangga menjadi bagian tim ini. Di usianya yang masih 20 tahun, Zijlstra mengaku mendapatkan banyak pengalaman berharga mewakili Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran keempat.
Sebelumnya, Zijlstra dinaturalisasi untuk memperkuat timnas U-23 Indonesia. Namun, dengan kondisi Ole yang belum 100 persen, membuat Zijlstra dipromosikan ke timnas senior untuk mengisi lini serang Garuda.
“Berusia 20 tahun dan mengalami ini…,” kata Zijlstra, dikutip dari Instagram resmi miliknya.
Di babak kualifikasi ini, striker klub Belanda FC Volendam itu hanya tampil di satu pertandingan melawan Irak. Selama 56 menit di lapangan, Zijlstra mencatatkan satu tembakan tak tepat sasaran, satu tembakan diblok, 12 sentuhan, empat umpan dengan akurasi 100 persen, dan tiga kemenangan dalam duel, demikian catatan Sofascore.
Peluang terbaiknya di laga itu terjadi pada menit ke-14 saat dia mendapatkan umpan mendatar Thom Haye. Sayang, tembakan jarak dekatnya masih diblok bek Irak.
“Saya memberikan segalanya di lapangan dan akan terus melakukannya setiap kali saya bermain untuk negara saya. Sulit untuk menerima ini, tetapi kita harus terus maju. Terima kasih atas semua dukungannya,” ucap Zijlstra.