Manokwari (ANTARA) - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) "menyulap" KM Sinabung menjadi hotel terapung berkapasitas 1.800 orang untuk mendukung perayaan 100 tahun peradaban di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat pada 25 Oktober 2025.
Kepala Cabang PELNI Manokwari Yusuf di Manokwari, Rabu, mengatakan kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Teluk Wondama telah dituangkan dalam nota kesepahaman yang menjadikan KM Sinabung sebagai hotel terapung.
“Kerja sama tersebut sebagai bentuk dukungan kita terhadap kegiatan keagamaan, budaya, dan pariwisata di daerah dan juga menjadi upaya Pelni memperluas fungsi kapal penumpang sebagai sarana inovatif di luar layanan transportasi reguler,” katanya.
Ia mengatakan KM Sinabung dijadwalkan melayani rute Manokwari–Wasior dan difungsikan sebagai hotel terapung bagi tamu undangan pada dua periode, yaitu 24–25 Oktober dan 26–28 Oktober 2025.
KM Sinabung memiliki kapasitas total 1.300 orang dengan empat kelas berbeda. Kelas I berisi dua orang, kelas II empat orang, kelas III enam orang, dan kelas IV delapan orang. Selain itu kelas ekonomi yang dapat menampung 900 penumpang.
Karena dijadikan hotel, katanya, pelayanan di atas kapal akan berbeda dengan operasional reguler. Penumpang akan mendapat sarapan, makan siang, dan makan malam, termasuk kasur dan seprei layaknya hotel.
Ia mengatakan seluruh biaya operasional hotel terapung ditanggung oleh Pemkab Teluk Wondama yang juga menentukan daftar tamu undangan yang berhak menggunakan fasilitas tersebut.
“Langkah ini bukan hanya mendukung kegiatan besar perayaan satu abad Aitumeri, tetapi juga menjadi bagian dari inovasi Pelni dalam memperluas fungsi kapal penumpang sebagai sarana akomodasi dan pariwisata terapung,” katanya.
Bupati Teluk Wondama Elysa Auri mengatakan konsep hunian terapung merupakan solusi terbaik untuk mengatasi keterbatasan sarana penginapan di daerah itu.
“Panitia memperkirakan tamu yang datang dari seluruh tanah Papua mencapai 20 ribu orang, sehingga hotel terapung menjadi pilihan strategis,” ujar Auri.
Perayaan satu abad Situs Aitumeri pada 25 Oktober 2025 merupakan peristiwa sejarah peradaban orang asli Papua mengenal pendidikan formal melalui sekolah yang didirikan Pendeta IS Kijne di Kampung Miei, Distrik Wasior 25 Oktober 1925.
Sekolah itu kemudian berkembang menjadi pusat pendidikan bagi masyarakat Papua pada masa awal misi pekabaran Injil.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pelni "sulap" KM Sinabung jadi hotel terapung kapasitas 1.300 orang