Manokwari (ANTARA) - ASEAN Foundation mengedukasi pelajar SMA/SMK di dataran Wapramasi, Kabupaten Manokwari, Papua Barat, agar memanfaatkan artificial intelligence (AI) secara bijak untuk mendukung kemajuan dunia pendidikan.
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari pelaksanaan program AI Ready ASEAN bertajuk "Inovasi Hari Ini, Warisan Esok Hari" yang difasilitasi oleh Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Manokwari, pada Sabtu.
Direktur Eksekutif Yayasan Kaizen Collaborative Impact, Ismita Saputri, selaku mitra resmi ASEAN Foundation di Indonesia, mengatakan pelajar membutuhkan panduan agar penggunaan AI tidak berdampak negatif.
Pelajar sebagai agen perubahan memiliki peran penting dalam menyebarluaskan informasi positif tentang kekayaan alam, keberagaman budaya, adat, dan kearifan lokal melalui fasilitas AI atau kecerdasan buatan.
"Teknologi hadir untuk membantu adik-adik memperkenalkan kekayaan alam, budaya, dan adat istiadat ke dunia luar," katanya.
Baca juga: Google.org dan ASEAN Foundation luncurkan e-learning literasi digital
Menurut Saputri, pelajar yang belum memperoleh pendidikan literasi digital secara memadai akan sulit membedakan kebenaran informasi sehingga mudah terpengaruh oleh konten negatif di internet.
Literasi digital tidak hanya berkaitan dengan cara mengoperasikan perangkat teknologi, tetapi memahami esensi informasi, etika berinternet, serta mampu memanfaatkan AI untuk kegiatan produktif.
"Jadi tidak hanya gunakan handphone berjam-jam bermain media sosial. Kalau kurang terliterasi, akhirnya sulit bedakan mana hoaks mana bukan," ujarnya.
Dia menyebut, ASEAN Foundation sangat konsen meningkatkan pemerataan literasi digital ke seluruh masyarakat di sepuluh negara, dan hal itu mendapat dukungan penuh dari Google.org.
Edukasi literasi digital melalui program AI Ready ASEAN yang dilaksanakan secara paralel sejalan dengan upaya pemerintah mempercepat pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan informasi.
"Sekali lagi saya tekankan, AI hadir bukan menggantikan peran manusia tetap membantu pekerjaan manusia," ucapnya.
Ketua STIH Manokwari Dr Filep Wamafma, mengatakan dunia pendidikan sudah seharusnya beradaptasi dengan kemajuan teknologi informasi digital agar proses pembelajaran lebih efektif dan inovatif.
Program edukasi AI Ready ASEAN menjadi solusi dalam mengatasi kesenjangan sekaligus meningkatkan pemahaman siswa maupun tenaga pengajar untuk menghadapi transformasi digital.
"Supaya generasi muda Papua Barat tidak tertinggal dengan provinsi lainnya di wilayah Indonesia bagian tengah dan barat," kata Filep.
Ada sembilan SMA/SMK di dataran Wapramasi yang mengikuti kegiatan tersebut, yakni SMK Negeri 5 Masni, SMK Negeri 6 Masni, SMA Negeri 1 Masni, SMK Negeri 1 Warmare, dan SMK Negeri 4 Prafi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: ASEAN Foundation edukasi pelajar SMA/SMK di Manokwari manfaatkan AI