Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nduga, Papua Pegunungan, menyalurkan bantuan senilai Rp200 juta ke dua distrik terdampak banjir dan tanah longsor di daerah setempat.
Dua titik tersebut yakni Distrik Dal dan Mebarok yang terdampak banjir dan tanah longsor, dimana kurang lebih 22 warga dinyatakan hilang dan masih dilakukan pencarian hingga saat ini.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Nduga Yorin Murib di Wamena, Selasa, mengatakan penyaluran bantuan berupa uang dan bahan pokok telah dilakukan langsung oleh Bupati Nduga Yoas Beon ke titik bencana.
“Setelah terjadinya bencana kami sebagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis bersama dengan Bapak Bupati langsung bergerak ke lokasi musibah dan menyalurkan bantuan berupa uang Rp100 juta untuk Distrik Dal dan Rp100 juta untuk Distrik Mebarok,” katanya.
Menurut dia, dari musibah bencana banjir yang terjadi di Distrik Dal mengakibatkan 15 orang hilang dan belum ditemukan hingga saat ini.
“Kami bersama masyarakat telah melakukan upaya pencarian 15 orang tersebut yang kemungkinan terbawa arus air saat terjadinya bencana banjir sekitar pukul 17.00 WIT pada hari Sabtu (1/11) kemarin,” ujarnya.
Dia menjelaskan musibah banjir dan tanah longsor yang terjadi di Distrik Dal dan Mebarok Kabupaten Nduga baru pertama kali terjadi, apalagi musibah ini menyebabkan korban jiwa.
“Kami berharap 15 orang yang menghilang di Distrik Dal segera ditemukan, sehingga keluarga yang ditinggalkan dapat tenang. Kami juga belum memperoleh informasi mengenai orang meninggal di Distrik Mebarok. Semoga musibah ini segera berakhir,” katanya.
Dia menambahkan pihak TNI dari Kodim 1706/Nduga dan Polres Nduga membantu upaya pencarian korban yang menghilang sejak Sabtu (1/11) 2025 di Distrik Dal, Kabupaten Nduga.
Pemkab Nduga salurkan bantuan Rp200 juta untuk dua distrik terdampak banjir dan longsor
Selasa, 4 November 2025 16:58 WIB
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Nduga Yorin Murib diwawancarai sejumlah wartawan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya terkait perkembangan terkini musibah banjir dan tanah longsor di Kabupagten Nduga, Papua Pegunungan. ANTARA/Yudhi Efendi.
