Manokwari (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Papua Barat tahun 2025 tercatat sebesar 68,48 atau mengalami peningkatan 1,17 persen dibanding tahun sebelumnya.
Kepala BPS Papua Barat Merry di Manokwari, Kamis, mengatakan seluruh dimensi pembangunan manusia, yakni kesehatan, pendidikan, dan standar hidup layak mengalami perbaikan kualitas pada tahun 2025.
"Meskipun demikian, pertumbuhan IPM Papua Barat sedikit melambat jika dibanding dengan pertumbuhan tahun 2024," ucap Merry.
Ia menjelaskan, indikator Umur Harapan Hidup (UHH) saat lahir mencapai 68,76 tahun atau meningkat 0,42 persen. Artinya, usia rata-rata bayi yang baru lahir mampu bertahan hidup hingga 68,76 tahun.
Harapan Lama Sekolah (HLS) penduduk usia 7 tahun pada 2025 mencapai 13,21 tahun, artinya anak-anak di Papua Barat diperkirakan bisa menempuh pendidikan hingga setara kuliah tahun pertama.
"Rata-rata Lama Sekolah (RLS) juga meningkat menjadi 8,07 tahun, artinya rata-rata penduduk usia 25 tahun ke atas telah menempuh pendidikan sampai kelas II SMP," ucap Merry.
Selain itu, kata dia, standar hidup layak turut membaik pada 2025, terlihat dari naiknya pengeluaran riil per kapita menjadi Rp9,1 juta per tahun yang mencerminkan meningkatnya daya beli masyarakat.
Indikator tersebut mengalami peningkatan sebesar Rp310 ribu dibanding tahun 2024, namun pertumbuhannya tidak lebih tinggi dibanding rata-rata periode 2022-2024 yang mencapai 4,53 persen per tahun.
"Pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan pada tahun 2024 sebesar Rp8,8 juta," ujar Merry.
Menurut dia, IPM Papua Barat tahun 2025 masih berada pada kategori sedang, dengan menempati peringkat ke 36 dari 42 provinsi di Indonesia. Capaian itu lebih rendah dari IPM nasional yaitu 75,90.
Tiga kabupaten telah mencapai status IPM tinggi, yaitu Manokwari (75,96), Fakfak (72,00), dan Teluk Bintuni (70,32). Tiga kabupaten lainnya berstatus sedang, yaitu Kaimana, Teluk Wondama, dan Manokwari Selatan.
"Satu kabupaten yaitu Pegunungan Arfak masih berstatus IPM rendah dengan nilai 59,53," katanya.
