Manokwari (ANTARA) - Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga telah berhasil mengintervensi 389 anak usia bawah dua tahun (baduta) di Kabupaten Manokwari, Papua Barat.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Manokwari, Adolfince Persila Orisoe di Manokwari, Kamis, mengatakan 389 baduta tersebut tersebar di sembilan distrik di Manokwari.
“Program Genting mengajak warga gotong royong membantu keluarga berisiko stunting dengan memberikan dukungan berupa paket nutrisi, bantuan sanitasi, edukasi kesehatan, dan pendampingan bagi keluarga sasaran, terutama ibu hamil dan anak baduta,” ujar Adolfince dalam kegiatan sosialisasi bersama anggota Komisi IX DPR RI, Obet Rumbruren.
Ia mengatakan, sebaran 389 baduta tersebut berada di Distrik Manokwari Barat 28 anak, Manokwari Selatan 37 anak, Manokwari Timur 15 anak, Manokwari Utara 10 anak, Masni 193 anak, Prafi 16 anak, Sidey 18 anak, Tanah Rubuh 4 anak, dan Warmare 68 anak.
Melalui program Genting ini, pemerintah daerah berharap peran aktif masyarakat dan dunia usaha dapat mendukung percepatan penurunan stunting, terutama bagi anak-anak baduta yang membutuhkan asupan gizi optimal.
Ia menambahkan, berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting Manokwari menurun tajam dari 36,604 persen pada tahun 2022 menjadi 23,59 persen pada tahun 2024.
Berdasarkan data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGM) tahun 2025, jumlah sasaran balita di Manokwari mencapai 14.533 anak, dengan 694 balita stunting (10,3 persen) dari total 6.720 balita yang telah diukur per Februari 2025.
“Namun tren penurunan pada 2024 menunjukkan adanya kemajuan nyata dari berbagai intervensi yang dilakukan pemerintah daerah,” jelas Adolfince.
Sekretaris Kemendukbangga Perwakilan Papua Barat Yahya R. Rumbino mengatakan, total nilai dukungan kemitraan dalam program Genting mencapai lebih dari Rp1,063 miliar hingga awal Oktober 2025 di Papua Barat.
Program Genting merupakan bentuk gotong royong masyarakat bersama pemerintah untuk mempercepat penurunan stunting tanpa menggunakan dana pemerintah.
Bantuan ini berasal dari berbagai pihak, baik BUMN, BUMD, Baznas, perusahaan swasta, maupun individu yang menjadi orang tua asuh.
Tahun ini pihaknya menargetkan 821 anak di Papua Barat mendapat intervensi melalui program Genting. Hingga Oktober, capaian sudah mencapai 422 anak atau 51,4 persen dari target.
Anggota Komisi IX DPR RI, Obet Rumbruren, memberikan apresiasi atas keberhasilan Pemkab Manokwari dalam menurunkan prevalensi stunting secara signifikan.
Ia menegaskan bahwa penanganan stunting bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan keterlibatan semua pihak, termasuk orang tua dan komunitas.
Menurutnya, Komisi IX DPR RI akan terus mendukung kebijakan dan program yang berorientasi pada peningkatan kualitas gizi serta kesejahteraan keluarga di daerah.
“Penurunan angka stunting ini harus menjadi motivasi bagi kita semua untuk terus memperkuat kolaborasi lintas sektor. Keluarga sebagai lingkungan pertama anak harus mendapatkan pendampingan agar pola asuh dan pola makan yang diterapkan benar-benar mendukung tumbuh kembang anak,” ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Program Genting berhasil intervensi 389 baduta di Manokwari
