Timika (ANTARA) - Pangkalan TNI Angkatan Laut Timika mendukung penuh penyelenggaraan pentas seni budaya masyarakat pesisir yang dirangkaikan dengan lomba dayung tradisional yang digelar di kawasan Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Pomako Timika sejak Sabtu (22/11).
Komandan Lanal Timika Letkol Laut (P) Bekti Sutiarso di Timika, Senin, mengatakan kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Mimika itu positif untuk memperkenalkan seni, budaya, dan kearifan lokal masyarakat asli Suku Amungme dan Kamoro di Mimika.
"Melalui festival ini kita bisa memperkenalkan budaya masyarakat asli agar semakin di kenal luas tidak saja untuk masyarakat yang ada Mimika, tetapi juga kepada khalayak yang lebih luas lagi," ujar Letkol Bekti.
Dia berharap festival tersebut bisa dikemas lebih baik lagi, sehingga bisa menarik arus kunjungan wisatawan baik lokal, regional, maupun mancanegara ke Mimika.
Pihak Lanal Timika bersama Polairud Polres Mimika dan Basarnas Timika mengerahkan sejumlah kapal dan perahu untuk mengamankan jalannya penyelenggaraan lomba dayung tradisional, yang diikuti 21 tim dengan 210 peserta dari berbagai kampung di wilayah pesisir Mimika.
Fesitival lomba dayung tradisional tersebut berlangsung selama tiga hari mulai Sabtu (22/11) hingga Senin ini.
Adapun pentas seni budaya digelar selama 12 hari hingga 3 Desember 2025.
Pentas seni budaya menghadirkan berbagai sanggar seni, diantaranya sanggar tari sekolah, sanggar musik lokal, sanggar kerajinan tradisional hingga kuliner lokal dengan total peserta sebanyak 195 orang.

Bupati Mimika Johannes Rettob mendorong sejumlah festival budaya di Mimika masuk agenda dan program Kharisma Event Nusantara (KEN) yang merupakan program strategis dari Kementerian Pariwisata (Kemenpar).
"Tahun ini kita uji coba, tahun depan kita akan mengemas dengan baik, waktu serta tanggalnya kita tentukan. Kita perjuangkan untuk menjadi satu event tetap bekerja sama dengan Kemenpar agar masuk dalam KEN," ujarnya.
Pemkab Mimika, kata John Rettob, berkomitmen untuk terus menjaga dan melestarikan budaya asli Suku Amungme dan Kamoro, dua suku asli di Kabupaten Mimika.
