Kepolisian Daerah Papua Barat menyediakan sebanyak 16 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) untuk masyarakat setempat melalui program gerakan pangan murah (GPM).

Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo di Manokwari, Jumat, mengatakan kegiatan tersebut bertujuan menjaga kestabilan inflasi daerah.

Kepolisian bersinergi dengan Perum Bulog dan instansi teknis pemerintah daerah untuk membantu masyarakat memperoleh kebutuhan bahan pokok dengan harga yang lebih terjangkau.

“Program ini tidak hanya membantu menekan harga pangan, tetapi juga memastikan pasokan tetap aman di tengah dinamika pasar,” ujar dia. 

Ia mengatakan Papua Barat masuk dalam zona 3 wilayah Indonesia dengan harga jual beras SPHP pada kegiatan GPM yaitu Rp60 ribu per 5 kilogram atau lebih rendah dari harga pasar.

Program GPM Polda Papua Barat akan berlangsung hingga Desember 2025, sehingga masyarakat tidak mengalami kesulitan untuk memperoleh kebutuhan pokok terutama beras.

"Kegiatan pangan murah ini masih terus berlanjut sampai Desember," kata Benny.

Ia mengatakan pelaksanaan GPM tersebar di Manokwari tiga lokasi (markas polda, Polresta Manokwari, dan kompleks Sowi IV), Taman Ma'ruf Amin Fakfak, Kaimana dua lokasi (Jalan Utaroom dan Kelurahan Krooyn).

Kemudian, Teluk Bintuni (SP 2 Kampung Karona Jaya, Distrik Manimeri), Manokwari Selatan (Pantai Raipaw dan Polsek Ransiki), sedangkan Teluk Wondama masih dalam proses penentuan lokasi.

"Yang sudah siap ada tujuh lokasi yang diselenggarakan oleh polda dan polres jajaran," katanya. 

Menurut dia, kehadiran Polri dalam kehidupan sosial, tidak hanya sebagai penegak hukum tetapi mitra yang peduli terhadap kebutuhan masyarakat saat menghadapi tekanan ekonomi.

Polda Papua Barat berkomitmen terus mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional melalui pendekatan-pendekatan sosial kemasyarakatan yang bermanfaat secara langsung.
 

Pewarta: Fransiskus Salu Weking

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025