Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, menggandeng tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat untuk mengoptimalkan pendataan orang asli Papua (OAP) yang kini telah mencapai 45.710 jiwa per 15 Oktober 2025.
Kepala Dinas Dukcapil Kabupaten Sorong Edi Siswanto di Aimas, Jumat mengatakan kolaborasi lintas tokoh menjadi strategi utama agar proses verifikasi pendataan OAP ini berjalan akurat.
“Peran para tokoh sangat penting untuk memastikan setiap data OAP benar-benar akurat," katanya.
Ia menjelaskan, pendataan OAP di Kabupaten Sorong merupakan tindak lanjut dari kesepakatan gubernur bersama para bupati dan wali kota se-Papua Barat Daya untuk menghasilkan satu data konkret OAP yang menjadi dasar penyusunan kebijakan afirmatif di berbagai sektor.
Menurutnya, hingga pertengahan Oktober, tim Dukcapil masih terus melakukan pendataan lapangan dan penjemputan langsung ke kampung-kampung.
Target penyelesaian pendataan dijadwalkan hingga akhir November atau Desember 2025, sebelum dilakukan sinkronisasi dan peluncuran data secara resmi pada 2026 bersama Gubernur Papua Barat Daya.
“Pendataan ini tidak hanya mencatat angka, tetapi juga membangun fondasi data kependudukan yang kuat agar program pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan bagi OAP bisa tepat sasaran,” katanya.
Edi menambahkan, dalam proses verifikasi data, Dukcapil juga melibatkan organisasi perangkat daerah (OPD) teknis agar data OAP dapat disesuaikan dengan basis data sektoral, seperti pendidikan dan sosial.
Ia mengapresiasi dukungan Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya yang telah menyalurkan bantuan dana sebesar Rp500 juta untuk mempercepat pendataan, serta komitmen Bupati Sorong yang menambahkan dukungan anggaran melalui perubahan APBD.
“Dukungan anggaran ini memperkuat kerja sama lintas sektor yang sudah terbentuk. Kami berharap hasil pendataan ini menjadi pijakan bagi kebijakan afirmatif yang benar-benar berbasis data valid,” ujarnya.
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025