Manokwari (ANTARA) - Sebanyak 40 guru sekolah dasar (SD) dari Distrik Testega, Taige, dan Minyambou, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, mengikuti pelatihan peningkatan kapasitas literasi serta numerasi.
Kegiatan itu diselenggarakan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Pegunungan Arfak di Manokwari, pada 8-9 Desember 2025 yang melibatkan fasilitator Pusat Kajian Kepemudaan (PUSKAMUDA).
"Supaya guru-guru mampu menghadirkan kegiatan belajar kreatif sesuai kebutuhan anak-anak," kata Plt Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Pegunungan Arfak Deny Agustinus Ngutra di Manokwari, Senin.
Menurut dia, literasi dan numerasi merupakan fondasi yang sangat penting dalam menentukan kemampuan anak-anak untuk membaca, menulis, maupun berhitung sejak usia sekolah dasar.
Kegiatan tersebut juga menjadi salah satu strategi pemerintah daerah meningkatkan kualitas pembelajaran yang dapat diterapkan bagi peserta didik kelas awal yaitu kelas I sampai kelas III SD.
"Kualitas pembelajaran di kelas awal menentukan keberhasilan pendidikan pada jenjang berikutnya," ucap Deny.
Dia berpesan agar guru maupun kepala SD dari tiga distrik yang mengikuti kegiatan tersebut untuk menyerap seluruh materi yang kemudian diimplementasikan di masing-masing sekolah.
Pemerintah daerah membutuhkan dukungan dari semua pihak, termasuk PUSKAMUDA guna merealisasikan upaya perbaikan terhadap mutu dan kualitas pendidikan dasar di Pegunungan Arfak.
“Mari kita kuatkan kapasitas guru, perbaiki manajemen sekolah, dan ciptakan lingkungan belajar yang aman dan inklusif bagi anak-anak,” ujarnya.
Direktur PUSKAMUDA Rissalwan Habdy Lubis menjelaskan, kerja sama dengan Pemkab Pegunungan Arfak menjadi langkah strategis memperluas program peningkatan literasi dan numerasi bagi guru maupun siswa.
Program dimaksud merupakan replikasi dari inisiatif yang dilaksanakan UNICEF sejak pertengahan tahun 2024, dan pelaksanaan tahun 2025 secara bertahap dengan menambah sekolah sasaran sesuai rekomendasi dinas.
“Kerja sama ini memperluas cakupan program yang telah dimulai UNICEF, sehingga semakin banyak sekolah yang mendapat pendampingan literasi dan numerasi,” ujarnya.
Menurut dia program tersebut diharapkan mampu meningkatkan kualitas metode pengajaran di kelas awal jenjang SD, sehingga berdampak pada peningkatan kemampuan literasi dan numerasi dasar.
Bentuk kegiatan meliputi pelatihan guru dan kepala sekolah, pendampingan berkala oleh fasilitator berpengalaman, penyediaan sudut baca di ruang kelas, serta pengukuran kemampuan melalui EGRA dan EGMA.
"Termasuk penguatan kelompok kerja guru (KKG), serta monitoring indeks kualitas guru (IKG)," ucapnya.
Dalam jangka panjang, kata dia, peningkatan kemampuan dasar akan memperkuat kualitas sumber daya manusia serta melahirkan generasi muda Pegungan Arfak yang cerdas.
