Kepolisian Resor Kota (Polresta) Sorong Kota memperketat pengawasan di jalur laut untuk mencegah masuknya kiriman narkotika, khususnya ganja, dari Jayapura ke wilayah Kota Sorong, Papua Barat Daya.

Wakil Kepala Polresta Sorong Kota, AKBP Mathias Yosia Krey, di Sorong, Senin, mengatakan sebagian besar peredaran ganja di wilayah Sorong diketahui berasal dari Jayapura melalui jalur laut, sehingga pengawasan di pelabuhan menjadi fokus utama.

“Kami telah membangun koordinasi dan komunikasi yang baik dengan TNI serta Polda Papua untuk bersama menekan peredaran narkotika ini,” kata Mathias.

Ia menjelaskan, sejumlah pengungkapan kasus narkotika di wilayah hukum Polresta Sorong Kota merupakan hasil koordinasi intensif dengan pihak pelabuhan, Polda Papua, dan berbagai instansi terkait.

Selain itu, kata dia, kerja sama dengan masyarakat juga berperan penting dalam memberikan informasi yang membantu proses pengungkapan kasus peredaran narkotika antarwilayah.

“Setiap informasi yang kami terima dari masyarakat langsung ditindaklanjuti dengan maksimal oleh tim operasional di lapangan,” ujarnya.

Melalui pengawasan dan kerja sama lintas sektoral tersebut, Polresta Sorong Kota berhasil mengungkap peredaran ganja yang dikirim dari Jayapura ke Sorong pada periode Agustus hingga Oktober 2025, dengan total barang bukti 1,7 kilogram ganja.

"Dalam pengungkapan itu, kita juga menangkap tiga tersangka berinisial AAK, GS, dan MJW," ujarnya.

AKBP Mathias menegaskan, Polresta Sorong Kota akan terus memperkuat koordinasi dan meningkatkan patroli di jalur laut sebagai langkah preventif untuk memutus jaringan distribusi narkotika antarprovinsi di Tanah Papua.

“Kami tidak akan memberi ruang bagi para pelaku untuk menjadikan Kota Sorong sebagai jalur transit maupun pasar narkotika,” tegasnya.

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025