Manokwari (ANTARA) - Bupati Manokwari, Papua Barat Hermus Indou kini tengah menyiapkan sebuah instruksi untuk penanganan kasus stunting dalam jangka waktu tiga bulan di seluruh wilayahnya.
Ditemui di Manokwari, Selasa, Hermus Indou menerangkan instruksi tersebut berkaitan dengan pengadaan rumah gizi di semua wilayah yang melibatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah di lingkup Pemkab Manokwari.
"Rumah gizi itu nantinya yang akan mengontrol kualitas dari seluruh makanan yang akan diberikan kepada anak-anak. Saya mau seluruh distrik memiliki itu agar seluruh kasus stunting bisa dituntaskan," ujar dia.
Hermus mengatakan pengadaan rumah gizi sudah sejak lama dibicarakan dan pada hari itu, pihaknya meluncurkan satu rumah gizi yang berlokasi di Kelurahan Sowi, Distrik Manokwari Selatan.
Diharapnya, pencanganan rumah gizi di Kelurahan Sowi akan membangkitkan kelurahan dan kampung lain di 9 distrik se-Manokwari untuk membentuk rumah gizi serupa.
Harapannya, rumah gizi nantinya akan menyuplai makanan layak kepada anak yang berpeluang atau telah mengalami stunting di Manokwari.
"Dari sisi manajemen kami akan gandeng PKK, Dinas Kesehatan dan pemangku kebijakan lainnya untuk mengatur agar kita gotong-royong untuk menangani masalah stunting ini," ungkap dia.
Dia menyebut Instruksi Bupati tentang Gerakan Penanganan Stunting Selama Tiga Bulan adalah bagian dari program Bulan Bakti Gotong Royong yang saat ini bergulir dalam rangka memperingati HUT ke-124 Manokwari.
"Saya akan beri tugas dan pihak-pihak lainnya akan memberi tahu kebutuhan apa saja yang diperlukan dalam waktu tiga bulan ini untuk disiapkan. Dalam tiga bulan, tim Pemkab Manokwari akan bekerja," jelas dia.
Hermus menyatakan optimisme menangani kasus stunting yang jumlahnya mencapai 1.418 kasus di Manokwari.
"Targetnya ya semester pertama tahun depan tidak ada lagi kasus stunting di Manokwari," tegas Hermus.
Ke depan, dia berharap jika kasus stunting di Manokwari teratasi, para ibu hamil diharapkannya melaporkan kehamilan kepada Puskesmas maupun Posyandu agar ada penanganan dini untuk menghindari stunting.