Manokwari (ANTARA) - Petugas Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2022 Badan Pusat Statistik (BPS) hingga kini belum dapat melakukan pendataan masyarakat di lima distrik wilayah Kabupaten Maybrat, Papua Barat yang diduga menjadi basis Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Ketua Tim Pendataan Regsosek 2022 BPS Papua Barat Ika Rusinta di Manokwari, Senin, menyebutkan bahwa kondisi keamanan di lima distrik itu yang kurang terjamin menyebabkan petugas belum bisa menjangkau daerah tersebut.
"Ada lima distrik di Kabupaten Maybrat yang hingga saat ini belum bisa dilakukan pendataan oleh petugas yakni Distrik Aifat Timur Jauh, Aifat Timur Tengah, Aifat Selatan dan Distrik Aifat Selatan," ujar Ika saat acara talk show Regsosek 2022 yang digelar BPS Papua Barat.
"Ada lima distrik di Kabupaten Maybrat yang hingga saat ini belum bisa dilakukan pendataan oleh petugas yakni Distrik Aifat Timur Jauh, Aifat Timur Tengah, Aifat Selatan dan Distrik Aifat Selatan," ujar Ika saat acara talk show Regsosek 2022 yang digelar BPS Papua Barat.
Ia menyebut situasi keamanan wilayah di lima distrik Kabupaten Maybrat terkonfirmasi melalui saran aparat TNI-Polri yang selama ini melaksanakan tugas pengamanan di wilayah Kabupaten Maybrat.
Ancaman keamanan suatu wilayah (lokasi pendataan), katanya, disesuaikan dengan standar operasional prosedur (SOP) pelaksanaan pendataan, diimana lima distrik Kabupaten Maybrat itu masuk kategori 'force majeure'.
"Kondisi keamanan lima distrik kabupaten Maybrat ini masuk force majeure karena menjadi salah satu faktor atau alasan petugas BPS belum melakukan pendataan lapangan," ujarnya.
Sehubungan dengan kondisi itu, petugas Regsosek 2022 berinisiatif membangun komunikasi bersama kepala distrik dan aparat kampung sebagai nara hubung untuk mencari informasi jumlah warga dan tempat domisili sementara mereka saat ini.
"Petugas kita hubungi kepala kampung untuk menanyakan tempat tinggal sementara warganya saat ini di mana, kita datangi," ujarnya.
Regsosek 2022 merupakan tugas negara untuk mendapatkan data yang akurat, tetapi tentu dengan tidak mengabaikan keselamatan dan hak hidup dari para petugas lapangan.
"Kita sebagai penyelenggara wajib memastikan keselamatan dan penuhi hak petugas pendataan. Lima distrik di Maybrat memang tidak diakses langsung tetapi petugas mencari warga yang tersebar di wilayah Kota Sorong hingga Tambrauw, ujarnya.
Secara keseluruhan data Regsosek 2022 Papua Barat sudah mencapai 85 persen atau 218.299 keluarga dari target 282.879 keluarga.
"Sementara untuk Kabupaten Maybrat sudah 78 persen termasuk data lima distrik yang terkendala gangguan keamanan," ujarnya.
