Manokwari (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Papua Barat akan melakukan evaluasi terhadap aspek keamanan dari 31 tempat pemungutan suara (TPS) di Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya.
Kepala Polda Papua Barat Inspektur Jenderal Polisi Johnny Eddizon Isir di Manokwari, Rabu, mengatakan bahwa kepolisian menjamin keamanan setiap lokasi TPS. Namun, tetap berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Papua Barat Daya selaku penyelenggara.
"Kami komunikasikan dengan KPU apakah ada wilayah yang rawan sekali seperti di Papua atau tidak. Pasti kami tinjau lebih lanjut," jelasnya.
Irjen Pol. Johnny Eddizon Isir menegaskan bahwa Polda Papua Barat bersama Komando Daerah Militer (Kodam) XVIII/Kasuari menjamin keselamatan dan keamanan masyarakat Maybrat melalui pengerahan personel ke sejumlah titik-titik rawan.
Hal tersebut, kata Kapolda, bertujuan agar situasi kamtibmas kembali kondusif sehingga masyarakat dapat beraktivitas seperti sediakala dan menyalurkan hak pilih pada Pemilu 2024.
"Kalau KPU mau relokasi TPS dengan pertimbangan keamanan, tentu kami bahas bersama," katanya.
Selain KPU, kata dia, Polda Papua Barat juga rutin berkomunikasi dengan Pemerintah Kabupaten Maybrat terkait dengan dinamika sosial yang terjadi pascaserangan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) beberapa waktu lalu.
Akibat insiden tersebut, sejumlah masyarakat di Maybrat memilih mengungsi ke lokasi-lokasi yang lebih aman. Pada saat ini TNI/Polri berupaya mengevakuasi secara bertahap.
"Sebagian pengungsi telah kembal. Personel TNI/Polri dan pemerintah daerah terus berusaha mengembalikan masyarakat ke kampung mereka," tuturnya.
Sementara itu, Ketua KPU Provinsi Papua Barat Daya Andarias Kambu menyebut 31 TPS di lima distrik di Aifat Raya akan direlokasi ke Kumurkek, ibu kota Kabupaten Maybrat.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polda Papua Barat evaluasi aspek keamanan 31 TPS di Maybrat