Manokwari (ANTARA) - Pendeta Gereja Kristen Injili (GKI) Efrata, Wosi, Manokwari Riri Theresia Sri Wardani mengajak umat Kristiani melakukan perubahan dan pendewasaan iman melalui momentum Paskah.
“Kita sebagai umat manusia harus tersadar tentang betapa pentingnya pengorbanan Yesus bagi manusia dan dunia. Yesus dengan rela memberikan hidupnya kepada manusia dan dunia,” katanya sebelum memimpin ibadah perjamuan kudus Jumat Agung di Gereja Efrata Wosi, Manokwari, Jumat.
Ketua Pelaksana Harian Majelis Jemaat (PHMJ) Gereja Efrata ini mengatakan setiap umat Kristiani di Manokwari harus bisa melakukan pendewasaan iman dengan tidak melakukan berbagai kesalahan atau kejahatan dalam dosa.
Sikap dan karakter umat Kristiani harus tetap menunjukkan integritas iman yang sungguh-sungguh kepada Tuhan dan hidup dalam kebenaran Yesus Kristus.
Dalam momen perjamuan kudus, manusia diingatkan untuk tetap membawa dirinya dalam pendewasaan iman dengan mengenal makna dan falsafah roti dan anggur.
Roti dan anggur tidak hanya lambang dan simbol sebagai pengorbanan tubuh dan darah Yesus Kristus yang ditumpahkan bagi umat manusia tetapi juga memiliki makna adanya perubahan untuk menjadi lebih baik.
Momen kematian Yesus Kristus di kayu salib yang didahului dengan perjamuan kudus dan selanjutnya Yesus bangkit menebus dosa umat manusia menunjukkan pengorbanan untuk sebuah perubahan yang besar.
Mental umat Kristiani harus diubah dengan menjalani hidup tanpa pesta pora, perjudian, hidup dalam saling membenci dan memusuhi, perzinahan dan dosa-dosa lainnya.
“Kita harus berusaha untuk keluar dari itu semua sehingga makna perayaan kematian Yesus menuju kebangkitan Yesus dan meresap di setiap hati umat Kristiani. Karena kita telah ditebus oleh pengorbanan Yesus Kristus bagi dunia," katanya
Pendeta GKI Efrata Manokwari: Paskah momentum perubahan iman
Jumat, 18 April 2025 20:47 WIB

Ibadah Jumat Agung dan ibadah jamuan kudus di Gereja Efrata, Wosi, Manokwari, Jumat (18/4/2025). ANTARA/Ali Nur Ichsan