Disdik Manokwari: Program MBG masih sasar empat SMA

Manokwari (ANTARA) - Dinas Pendidikan Manokwari, Papua Barat menyebutkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di daerah tersebut baru menyasar empat SMA dari total 24 SMA/SMK yang ada.

Kepala Bidang SMA/SMK Disdik Manokwari Recky AD Risamasu di Manokwari, Senin, mengatakan, SMA yang telah mendapatkan program MBG adalah SMAN 1 Manokwari, SMA YPK Oikoumene Manokwari, SMA YPK Imanuel Manokwari dan SMA Yapis Manokwari.

“Keempat SMA tersebut, satu adalah sekolah negeri dan tiga lainnya swasta. Sedangkan SMA/SMK yang lain belum mendapatkan program MBG,” ujarnya.

Ia mengatakan, pihaknya telah memberikan data jumlah siswa dan sekolah kepada pihak-pihak yang mengelola MBG yaitu TNI.

Saat ini SMA di Manokwari berjumlah 16 sekolah baik negeri dan swasta dan memiliki total jumlah siswa sebanyak 5.963 siswa.

Sedangkan SMK di Manokwari berjumlah delapan sekolah dan mempunyai jumlah murid sebanyak 3.213 siswa.

Sekolah SMA/SMK yang tersebar di penjuru Manokwari tersebut diharapkan bisa segera tersentuh program MBG karena memiliki dapat positif bagi para siswa.

“Data-data tersebut sudah kita serahkan kepada TNI maupun kepolisian. Namun, kenapa SMA/SMK lain belum mendapat MBG, kita tidak tahu sebabnya,” ujarnya.

Ia mengatakan, selain TNI, saat ini ada juga pihak swasta yang bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) yang melaksanakan MBG di Manokwari.

Diharapkan, pihak swasta pengelola MBG yang membutuhkan data sekolah, jangan langsung ke sekolah, melainkan melalui Dinas Pendidikan Manokwari sehingga pihaknya bisa merekomendasikan sekolah mana yang prioritas mendapat MBG.

Ia juga berharap, ke depan, MBG bisa dikelola langsung oleh Pemkab Manokwari melalui Dinas Pendidikan sehingga pemerintah bisa memantau langsung pelaksanaan MBG dengan baik.

Pihak-pihak yang berhubungan langsung dengan pengelolaan MBG diharapkan tetap berkomunikasi dan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan untuk mengantisipasi semua kemungkinan yang terjadi.

“Jangan sampai saat pelaksanaan MBG terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti di daerah lain, ada persoalan dulu seperti keracunan baru dinas terkait dilibatkan. Kita harapkan tidak ada masalah dalam pemberian MBG di Manokwari," ujarnya.