Raja Ampat (ANTARA) - Tim Satuan Tugas (Satgas) Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Provinsi Papua Barat Daya melakukan evaluasi dan monitoring perkembangan implementasi program strategis nasional itu di Kabupaten Raja Ampat.
Wakil Gubernur Papua Barat Daya sekaligus Ketua Satgas MBG Ahmad Nausrau, di Waisai, Kamis, mengatakan monitoring dan evaluasi ini sangat penting untuk memastikan sejauh mana upaya pemerintah setempat menjalankan program strategis itu.
"Kita sudah tatap muka bersama bupati dan sekda dan membahas implementasi Program MBG itu di Raja Ampat," katanya saat melakukan kunjungan ke Kabupaten Raja Ampat.
Dalam kunjungan tersebut, Ahmad Nausrau didampingi Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan (Ekubang) Dr. George Yarangga, Kepala Dinas P2KP, Absalom Solossa dan Kepala Biro Perekonomian Daerah (Perekda) Eksan Musa'ad.
“Di Raja Ampat sudah terbentuk tim yang bertugas menyiapkan lahan untuk pembangunan tiga dapur khusus. Penentuan lokasi akan ditetapkan oleh bupati," jelasnya.
Ia mengatakan, saat ini baru tersedia satu dapur khusus di Kota Sorong. Sementara dapur mitra yang sudah berjalan terdiri atas tujuh unit di Kota Sorong, tiga di Kabupaten Sorong, satu di Sorong Selatan, dan tiga di Raja Ampat.
"Namun, dua di antaranya masih ditangguhkan karena belum memenuhi persyaratan teknis," bebernya.
Menurut mantan Ketua MUI Papua Barat itu, pembangunan tiga dapur khusus baru di Raja Ampat akan dibiayai melalui APBN sesuai desain yang telah direncanakan.
Selain pembangunan, pihaknya juga menyoroti masalah rantai pasok pangan. Bahwa beberapa dapur penyedia MBG di Kota Sorong sudah menghadapi kesulitan mendapatkan bahan pangan.
“Untuk jangka pendek, pasokan masih bisa didatangkan dari luar daerah. Tapi ke depan kita harus memperkuat ketersediaan pangan lokal agar program MBG berjalan berkelanjutan,” ucapnya.
Dia mengatakan, implementasi Program MBG bukan hanya tinggal dalam komitmen, tetapi juga upaya terstruktur untuk memastikan seluruh anak-anak di Papua Barat Daya mendapatkan akses makanan bergizi secara gratis dan berkelanjutan.
"Satgas MBG memiliki peran sentral untuk memastikan pelaksanaan Program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto benar-benar optimal yang didukung dengan penyusunan rencana kerja yang baik," ujarnya.
Tugas lain Satgas MBG, kata dia, adalah melakukan koordinasi lintas sektor kabupaten/kota, memberikan pendampingan teknis dan supervisi, melakukan monitoring dan evaluasi berkala dan melaporkan langsung kepada gubernur dan kementerian terkait mengenai perkembangan implementasi program strategis itu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tim Satgas PBD evaluasi implementasi Program MBG di Raja Ampat