Kaimana (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kaimana, Papua Barat terus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah pedesaan (kampung) melalui program Rp1 miliar per kampung.
Bupati Kaimana Hasan Achmad di Kaimana, Selasa, mengatakan dana dari APBD Kaimana akan digelontorkan ke setiap kampung untuk meningkatkan produksi pertanian yang berorientasi pasar.
“Program satu miliar satu kampung merupakan program unggulan Pemkab Kaimana yang selaras dengan program pemerintah terkait penerapan otonomi khusus (otsus) di Tanah Papua,” ujarnya.
Hasan Acmad menyebut penerapan otsus bertumpu pada berbagai pilar pembangunan yang bertujuan agar Papua menjadi sehat, cerdas dan menjadi produktif.
Pemberian anggaran Rp1 miliar untuk 84 kampung di Kaimana diharapkan mendorong masyarakat setempat lebih produktif memanfaatkan berbagai potensi yang ada di kampung baik di bidang pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan, pariwisata, adat-istiadat dan budaya serta berbagai kearifan lokal lainnya untuk meningkatkan derajat perekonomian mereka.
Hasan meminta warga di kampung-kampung dapat memanfaatkan bantuan yang diberikan pemerintah untuk menghasilkan produk yang berorientasi pasar, sesuai dengan visi dan misi pemerintah daerah saat ini.
“Kita berharap kegiatan-kegiatan produksi yang berorientasi pasar dapat kita dorong, kita kembangkan dan kita tingkatkan sehingga dengan demikian masyarakat bisa meningkatkan pendapatannya secara bertahap,” ujarnya.
Anggaran sebesar Rp1 miliar untuk setiap kampung di Kaimana dapat digunakan untuk membiayai program-program yang berhubungan pengembangan ekonomi sehingga masyarakat dapat lebih mandiri secara ekonomi.
Agar program tersebut sukses, Hasan meminta ASN lebih kreatif dalam memberikan pemahaman, pertimbangan dan mengarahkan masyarakat, baik terkait prosedur pelaksanaan maupun tujuan dari program satu siliar satu kampung dimaksud.
“Kami sangat berharap ada kreativitas dari para ASN juga untuk memberi berbagai input berupa pertimbangan, bahkan juga memberi arahan kepada masyarakat berkaitan dengan program tersebut,” katanya.