Kaimana (ANTARA) - Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani meminta seluruh pemerintah daerah mempersiapkan anak-anak dan generasi muda menuju bonus demografi Indonesia Emas 2045.
"Negara selalu membutuhkan pemimpin baru ke depan, yaitu anak-anak kita hari ini. Maka, anak-anak Papua Barat, terutama dari Kaimana, harus dipersiapkan sejak dini untuk mengambil tongkat estafet pembangunan," kata Lakotani saat menghadiri peringatan Hari Anak Nasional (HAN) tingkat provinsi yang dipusatkan di Kabupaten Kaimana, Rabu.
Menurut Lakotani, pemerintah daerah tidak hanya memperingati HAN sebagai seremoni tahunan, tetapi menjadikannya sebagai momentum strategis untuk membangun kesadaran kolektif akan pentingnya investasi jangka panjang dalam pengembangan sumber daya manusia, khususnya anak-anak.
Papua Barat tidak boleh tertinggal dalam menyiapkan generasi muda yang ahli dan kompeten dalam segala bidang.
Menurutnya, kolaborasi lintas sektor antara pemerintah, keluarga, komunitas, dan lembaga pendidikan sangat diperlukan agar anak-anak tumbuh dalam lingkungan yang sehat, aman, dan mendukung.
"Kami tidak bisa bekerja sendiri. Peran orang tua sangat penting, terutama ibu yang paling banyak berinteraksi dengan anak di rumah. Pendidikan karakter, nilai-nilai moral, dan semangat belajar harus dibentuk sejak dari rumah," ujarnya.
Acara puncak HAN ke-41 di Kaimana turut dihadiri Forkopimda, tokoh masyarakat, ratusan siswa dari berbagai sekolah, serta komunitas perempuan.
Dalam acara tersebut, Wagub Lakotani juga menjadi narasumber dalam dialog bersama Wakil Bupati Kaimana, Kepala Kejaksaan Negeri, dan Dandim 1804 Kaimana.
Dialog membahas pentingnya peran negara dalam melindungi dan memfasilitasi hak anak untuk tumbuh optimal.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan hadiah lomba, pemberian bingkisan kepada anak-anak, serta berbagai pertunjukan seni dan kreativitas dari peserta didik di Kabupaten Kaimana.
Perayaan ini difasilitasi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kabupaten Kaimana bekerja sama dengan Dinas PPPA Provinsi Papua Barat.