Jayapura (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Papua Ramses Limbong meminta kepada seluruh masyarakat tidak melakukan pemalangan lagi pada Rumah Sakit Umum Papua (RSUP) karena akan mengganggu jalannya proses pelayanan pengobatan.
“Permasalahan tanah memang sangatlah serius, namun kami harap jangan dilakukan dengan cara pemalangan. Diselesaikan secara baik,” katanya usai menghadiri rapat persiapan peresmian RSUP bertempat ruang rapat Gubernur Papua, Kota Jayapura, Senin.
Menurut Ramses, saat ini pembangunan RSUP telah rampung 100 persen dan tinggal menunggu peresmian oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Dan progres untuk jalan akses, jalan utama menuju rumah sakit tersebut sementara diaspal," ujarnya.
Pihaknya menjamin peresmian RSUP akan berjalan lancar karena telah ada kesepakatan antara Universitas Cenderawasih (Uncen) dan pemilik hak ulayat. Peresmian RSUP sendiri direncanakan pada Juni, namun pihaknya belum mengetahui tanggal pastinya.
Dia menambahkan pihaknya mengajak masyarakat Papua agar menyambut baik kunjungan Presiden Prabowo Subianto dengan damai dan penuh rasa syukur karena pembangunan RSUP Jayapura merupakan bentuk perhatian besar pemerintah pusat terhadap Papua.
“Mari bekerja dengan hati, karena rumah sakit yang dibangun oleh pemerintah ini untuk masyarakat di Tanah Papua,” katanya.
Apalagi RSUP ini merupakan rumah sakit pendidikan bagi anak-anak Uncen, kata dia, sudah seharusnya didukung.
"Sehingga semua patut bersyukur, sebab tidak semua daerah mendapatkan fasilitas rumah sakit vertikal seperti ini. Apalagi RSUP ini juga akan menjadi rumah sakit pendidikan bagi Universitas Cenderawasih,” ucap Ramses Limbong.
Gubernur Papua: Jangan ada pemalangan fasilitas Rumah Sakit Umum
Selasa, 3 Juni 2025 7:37 WIB

Rumah Sakit Umum Papua yang berada di Provinsi Papua, Kota Jayapura. (ANTARA/Qadri Pratiwi)