Timika (ANTARA) - Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) masuk nominasi peraih penghargaan kategori emas (gold) pada ajang Corporate Social Responsibility (CSR) dan Pengembangan Desa Berkelanjutan (PDB) Award 2025.
Ajang tersebut merupakan kerja sama Indonesian Social Sustainability Forum (ISSF) dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) RI.
Ketua Pengurus YPMAK Leonardus Tumuka di Timika, Rabu, mengatakan YPMAK masuk dalam nominasi kandidat peraih penghargaan kategori emas untuk dua program, yakni program kampung sehat dan program meningkatkan kualitas pendidikan dasar di desa/kampung melalui penempatan 85 guru kontrak.
"Kepastian YPMAK masuk nominasi meraih dua penghargaan tersebut setelah melakukan presentasi di hadapan dewan juri di Jakarta baru-baru ini. Penilai dokumen yang kami paparkan, kemudian difinalkan dalam rapat pleno oleh pihak penyelenggara," kata Leonardus.
Sekretaris Jenderal ISSF, Nurul Iman saat melakukan kunjungan lapangan ke Timika menyebut ajang CSR & PDB Award berlangsung sejak 2022, kerja sama antara ISSF dan Kemendes PDTT.
Pada 2025, ajang tersebut diikuti lebih dari 100 perusahaan/lembaga di seluruh Indonesia.
"Terdapat lebih dari 100 perusahaan yang ikut dengan kategori program 130 dan kategori perorangan ada 7 orang. Dari situ, kemudian kita seleksi, baik melalui seleksi dokumen maupun presentasi program, dan akhirnya terpilih YPMAK menjadi salah satu dari 30 perusahaan atau lembaga yang berhak untuk mendapatkan kandidat gold," jelas Nurul.
Nurul bersama dua tim juri datang ke Timika guna melihat secara langsung implementasi program kampung sehat dan program pendidikan melalui perekrutan 85 guru kontrak yang merupakan kerja sama YPMAK dengan Pengurus Sekolah Wilayah (PSW) YPPK Tillemans Keuskupan Timika.
"Tim penilai melakukan kunjungan ke lapangan untuk menilai dan memverifikasi apakah yang disampaikan saat presentasi dan dokumen yang dikumpulkan itu benar atau tidak. Sehingga, itu menjadi pertanggungjawaban tim penilai kepada pihak-pihak yang nanti akan memberikan penghargaan," kata Nurul.
Pada tahun pertama pelaksanaan ajang ini, ISSF hanya berkolaborasi dengan Kemendes PDTT, namun dalam perjalanan tahun-tahun berikutnya ada sejumlah kementerian ikut bergabung, seperti Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian ESDM, BUMN dan Pertanian.
"Harapannya, melalui kolaborasi ini sesuai dengan semboyan Sustainable Development Goals (SDGs), yaitu No One Left Behind (tidak ada satu pihak yang tertinggal), maka semua yang terkait dengan pembangunan dan keberlanjutan kehidupan masyarakat itu semua berkolaborasi untuk sama-sama mewujudkan, baik perusahaan maupun pemerintah, kata Nurul.
Koordinator Fasilitas Pembangunan Sarana dan Prasarana Ekonomi, dan Sosial Budaya Direktorat PSPDP Ditjen PDP, Sari Arta Uli Aritonang menyebut ajang ini mendapat dukungan dari Kemendes PDTT, karena banyak program pemberdayaan masyarakat, terutama di desa/kampung.
"Sesuai tujuan program pemberdayaan masyarakat, terutama SDGs desa, diharapkan ada peningkatan status desa. Sebelum ada program ini, mereka ada di status desa tertinggal, setelah ada program dari perusahaan atau lembaga, mereka mendapatkan status desa maju atau mandiri, karena ada peningkatan perekonomian, keterlibatan masyarakat sebagai pelaku, mereka juga sudah dapat berdiri sendiri, terutama untuk peningkatan pendapatan asli desanya," kata Sari.
Kemendes PDTT mendukung kegiatan ini, karena berdampak positif, terutama melihat komitmen dan tanggung jawab perusahaan dan lembaga-lembaga nonprofit memberikan kontribusi yang besar untuk membangun kesejahteraan masyarakat.
Kemendes PDTT juga mengapresiasi berbagai upaya yang dilakukan oleh YPMAK dalam memberdayakan masyarakat lokal di Mimika melalui program pelayanan sosial dasar meliputi pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: YPMAK masuk nominasi raih penghargaan di ajang CSR-PDB Award 2025