Timika (ANTARA) - Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK), lembaga pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia, menyambut antusias penghargaan tertinggi (gold) pada ajang kompetisi program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Pengembangan Desa Berkelanjutan (PDB) Award 2025.
Ketua Pengurus YPMAK Dr Leonardus Tumuka di Timika, Sabtu, mengatakan YPMAK meraih tiga penghargaan tertinggi dalam ajang kompetisi yang digelar Indonesian Social Sustainability Forum (ISSF) bekerja sama dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes-PDT) itu.
YPMAK meraih penghargaan tertinggi (gold) untuk dua program yakni Program Kampung Sehat dan Program Peningkatan Mutu Pendidikan melalui 85 guru kontrak.
Sementara untuk kategori perorangan tingkat manajemen (kepemimpinan), Leonardus Tumuka berhasil meraih penghargaan excellent.
Penghargaan tersebut langsung diumumkan oleh Dewan Juri CSR & PDB Award 2025 bertempat di Kantor YPMAK, Jalan Yos Sudarso Timika, Jumat (13/6/2025). Adapun penyerahan penghargaan kepada para pemenang akan dilakukan di Jakarta pada Agustus 2025.
"Terima kasih untuk istri dan anak-anakku atas dukungan dan doa selama ini, terima kasih kepada pendidik, seluruh rekan kerja di YPMAK, PT Freeport Indonesia, para pemangku kepentingan, pemerintah daerah dan rekan-rekan media. Pencapaian ini untuk kita semua," kata Leonardus.
Leonardus sendiri belum genap setahun mengemban jabatan sebagai Ketua Pengurus YPMAK.
Jebolan Program Doktor dari Universitas Filipina, Los Banos, Lagua pada 2015 itu bersama pengurus baru YPMAK dilantik pada 18 Desember 2024.
Menurut dia, penghargaan excellent yang diraihnya, juga dua penghargaan gold yang diraih YPMAK merupakan hasil kerja keras bersama berkat dukungan dari semua pihak.
"Ini berkat dukungan dari semua orang. Banyak orang telah berkontribusi dalam membesarkan saya mulai dari keluarga sampai ke organisasi. Ini adalah penghargaan buat kita semua dan juga kepada masyarakat penerima manfaat dana kemitraan PT Freeport Indonesia. Kami mengucapkan terima kasih kepada donatur terutama PT Freeport Indonesia yang terus memberikan dukungan kepada masyarakat melalui CSR," tutur Leonardus.
Doktor pertama asal Suku Kamoro-Mimika itu menyebut program pemberdayaan masyarakat lokal Papua membutuhkan kolaborasi dan kebersamaan dengan semua pihak, tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri.
Keberhasilan yang diraih YPMAK, katanya, juga berkat kerja keras para pengurus masa sebelumnya, semenjak lembaga tersebut masih bernama Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK).
Penghargaan yang diraih tersebut semakin memicu semangat kerja seluruh insan YPMAK untuk melakukan berbagai terobosan dalam upaya mengangkat derajat kesejahteraan masyarakat lokal Papua di Mimika.

Punya visi
Direktur Pengembangan dan Kerja sama The Duke Edinburgh’s International Award Foundation Indonesia, Sonny Sukada mengakui Leonardus Tumuka merupakan sosok pemimpin yang memiliki visa besar dan komitmen kuat untuk membawa perubahan dan kemajuan bagi masyarakat lokal.
"Kami sangat menghargai kejujurannya dalam menilai diri sendiri dan mengidentifikasi ruang-ruang perbaikan untuk menjadi lebih baik. Kami memberikan penghargaan excellent untuk Pak Leo, dia meraih emas yang paling tinggi tingkatannya," kata Sonny.
Sementara itu Sekjen ISSF Nurul Iman memuji keberanian YPMAK mengikuti ajang kompetisi program CSR-PDB Award 2025 sebagai bagian dari komitmen untuk terus melakukan perubahan ke arah yang lebih baik.
Para peserta yang ikut dalam ajang ini yaitu perusahaan-perusahaan dan lembaga-lembaga yang ada di Indonesia.
"Harapannya adalah bagaimana terus meningkatkan kinerja dari setiap kegiatan program pemberdayaannya. Tujuannya cuma satu yaitu bagaimana kemudian keberlanjutan kehidupan masyarakat itu berjalan baik saat ini ketika masih ada perusahaan maupun setelah perusahaan tidak ada lagi," jelas Nurul.