Manokwari (ANTARA) - Sebanyak 13 orang putra asli suku Amungme dan suku Kamoro, penerima program beasiswa Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) dididik dan dipersiapkan menjadi calon imam Katolik.
Ketua Pengurus YPMAK Dr Leonardus Tumuka melalui keterangan tertulis yang diterima di Manokwari, Rabu, mengatakan ke-13 siswa tersebut merupakan penerima beasiswa reguler YPMAK sejak 2022.
“Mereka menjalani studi di SMA Seminari Menengah Santo Fransiskus Xaverius Kakaskasen di Kota Tomohon, Sulawesi Utara. Kerja sama ini berlangsung sampai sekarang,” katanya.
YPMAK sebagai organisasi pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia membiayai para pelajar tersebut untuk menempuh pendidikan selama empat tahun.
Tiga tahun setara tingkat SMA dan satu tahun pembekalan atau persiapan ke tingkat lanjutan atau kelas persiapan atas.
“Adapun 13 orang yang telah menjalani studi di SMA Seminari terbagi menjadi tiga angkatan, mulai angkatan tahun 2022, 2023, dan terakhir 2024,” ujarnya.
Rektor SMA Seminari Menengah Santo Fransiskus Xaverius Kakaskasen Pastor Albertus Imbar mengatakan, SMA Seminari secara umum untuk mendidik calon imam.
Selama mengikuti pendidikan di seminari, calon-calon imam ini dididik dan dikembangkan menjadi kepribadian yang unggul dan memiliki daya juang tinggi.
Ini bertujuan agar mereka menjadi imam yang saleh dan kudus. Mereka juga diberikan pelajaran tentang bahasa Latin, Inggris, Jepang, dan Indonesia.
"Awalnya yang kami terima 16 orang, tapi tiga orang keluar karena masalah kesehatan atau ketidakmampuan. Sehingga mereka melanjutkan ke sekolah lain," kata Pastor Albertus.
Ia mengaku bangga karena ada calon-calon imam Katolik dari peserta beasiswa YPMAK dan bercita-cita bisa melayani di Kabupaten Mimika.
Ia menambahkan, Hi sekolah seminari yang dipimpinnya memberlakukan dua kurikulum, yakni kurikulum merdeka yang merupakan ketentuan dari pemerintah (untuk tingkat SMA) dan kurikulum khusus seminari.
Kurikulum khusus seminari untuk memahami tugas-tugas pastoral serta bagaimana melayani umat, termasuk kehidupan dalam berkomunitas.
"Kami tak memaksakan, apabila setelah lulus dari seminari, kalau mereka terpanggil menjadi imam, itu merupakan panggilan dari Allah. Tapi kalau tidak, maka itu jalan hidupnya. Namun mereka sudah memiliki bekal untuk kehidupan yang lebih baik," papar Pastor Albertus.
13 penerima beasiswa YPMAK dididik jadi calon imam Katolik
Rabu, 2 Juli 2025 19:41 WIB

Penerima beasiswa, pembina, serta Tim Monev YPMAK foto bersama di SMA Seminari St Fransiskus Xaverius, Kakaskasen, Kota Tomohon, Sulawesi Utara, Selasa (2/7/2025). ANTARA/HO-Humas YPMAK