Kota Sorong lakukan gerakan tanam pohon wujudkan konsep "Forest City"

Sorong (ANTARA) - Wali Kota Sorong Septinus Lobat bersama Wakil Wali Kota Anshar Karim memulai gerakan penghijauan di pusat Kota Sorong dengan melakukan penanaman pohon di Jalan Ahmad Yani, tepatnya di depan Mal Ramayana sebagai bentuk mewujudkan konsep ferest city untuk Provinsi Papua Barat Daya.

Menurut Septinus, aksi ini menjadi tanda dimulainya penanaman 150 pohon di sepanjang jalan-jalan utama ibu kota Provinsi Papua Barat Daya sebagai langkah nyata mewujudkan Kota Sorong yang lebih sejuk dan ramah lingkungan.

"Tuhan telah memberikan Tanah Papua kepada kita untuk dipelihara. Penanaman pohon ini adalah bentuk pengakuan dan tanggung jawab kita dalam menjaga alam," ujar Wali Kota Lobat dalam sambutannya, Jumat.

Ia menegaskan program ini merupakan bagian dari janji politiknya bersama wakil wali kota saat kampanye, dengan mengusung konsep forest city atau kota hutan, yang bertujuan menciptakan lingkungan hijau dan sehat bagi masyarakat.

"Kami ingin Sorong menjadi kota yang sejuk, hijau, dan berwawasan lingkungan. Konsep forest city bukan hanya retorika, tetapi mulai kami wujudkan saat ini," tambahnya.

Lobat mengungkapkan penanaman pohon akan dilanjutkan di sepanjang jalur strategis nasional mulai dari kilometer 18 hingga kawasan Rufei, termasuk di depan Gereja Imanuel Bozwesen.

Ia juga mengajak masyarakat untuk aktif menanam pohon di lingkungan masing-masing.

"Kalau bisa, setiap rumah menanam minimal satu pohon. Namun saya ingatkan juga, jangan tebang pohon seenaknya. Jika ketahuan, saya minta aparat menindak tegas, bahkan ditahan," katanya menegaskan..

Menurutnya, pohon memiliki banyak manfaat, mulai dari penghasil oksigen, penyeimbang iklim, pencegah banjir dan erosi, hingga memberikan manfaat kesehatan dan ekonomi.

"Pohon memberikan keteduhan saat siang hari, menyerap debu, dan menghadirkan kesejukan di tengah kota," katanya.

Sebanyak 150 pohon yang terdiri atas tiga jenis yakni ketapang kencana, mahoni, dan pucuk merah akan ditanam secara bertahap di jalur utama Kota Sorong sebagai simbol komitmen pemerintah kota terhadap pelestarian lingkungan.