Sorong (ANTARA) - World Wide Fund for Nature (WWF) Papua menggandeng jurnalis dan komunitas lokal dalam upaya menyuarakan isu perubahan iklim serta mendorong aksi iklim berkeadilan di Tanah Papua.
Koordinator Program Voice for Climate Action (VCA) dari WWF Papua Zacharias A. Inaury di Sorong, Selasa, menjelaskan bahwa selama lima tahun pelaksanaan program VCA media memainkan peran strategis dalam menyebarluaskan informasi serta praktik-praktik baik yang dilakukan oleh masyarakat adat, komunitas lokal, dan kelompok perempuan di empat provinsi di Tanah Papua.
Dalam implementasi program VCA Tanah Papua, pihaknya juga memberikan peningkatan kapasitas kepada anggota komunitas dan pemuda adat, khususnya dalam pengelolaan media sosial.
"Tujuannya adalah agar mereka dapat menyuarakan aksi iklim berkeadilan melalui jurnalisme warga di tingkat lokal,” ujarnya.
Menurut Zacharias, keterlibatan jurnalis dan pemanfaatan teknologi komunikasi menjadi kunci dalam membangun narasi publik yang adil dan inklusif.
“Kami percaya bahwa masyarakat adat adalah pelaku utama dalam pelestarian alam. Suara mereka harus mendapat ruang di media, baik lokal maupun nasional,” tambahnya.
Sementara itu, Founder Good News Indonesia Akhyar Hananto menyoroti soal pentingnya strategi penggunaan media digital dalam menyampaikan pesan perubahan iklim.
Ia menekankan bahwa saat ini media sosial didominasi oleh konten hiburan, sementara informasi terkait isu lingkungan masih minim perhatian.
“Banyak masyarakat menghabiskan waktu berjam-jam menonton video hiburan, padahal teknologi yang ada di genggaman mereka bisa menjadi alat yang sangat efektif untuk menyebarluaskan informasi positif mengenai lingkungan dan perubahan iklim,” kata Akhyar.
Ia pun mendorong para jurnalis dan komunitas lokal untuk memanfaatkan platform digital secara kreatif, dengan menyajikan konten lingkungan yang menarik namun tetap informatif.
Direktur Eksekutif Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS) Febrilia Ekawati turut mengajak para jurnalis untuk bersinergi dan mengambil peran aktif dalam menyuarakan dampak perubahan iklim serta aksi-aksi lokal yang dilakukan oleh masyarakat adat dan komunitas.
“Perubahan iklim adalah isu nyata yang dampaknya dirasakan langsung oleh masyarakat di akar rumput," katanya.
Media memiliki peran penting untuk mengangkat kisah-kisah perjuangan mereka, sehingga menjadi inspirasi sekaligus dorongan bagi pengambil kebijakan.
Melalui kolaborasi lintas sektor ini, WWF dan para mitra berharap tercipta ekosistem komunikasi yang lebih adil, partisipatif, dan berpihak pada upaya pelestarian lingkungan berbasis kearifan lokal di Tanah Papua.
Berkaitan dengan kegiatan kolaborasi VCA dengan WWF Papua, pihaknya menyelenggarakan Climat Champion Festival yang berlangsung selama tiga hari, 21 hingga 23 Juli 2025 di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: WWF gandeng jurnalis suarakan aksi iklim berkeadilan di Tanah Papua