Dinas PUPR Manokwari alokasikan Rp15 Miliar bangun Gedung Mambruk

Manokwari (ANTARA) - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Manokwari mengalokasikan anggaran sebesar Rp15 miliar untuk melanjutkan pembangunan Gedung Mambruk yang merupakan gedung serbaguna milik pemerintah kabupaten (pemkab).

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Manokwari Albertus di Manokwari, Papua Barat, Rabu, mengatakan anggaran tersebut diperuntukkan bagi pelaksanaan pembangunan tahap IV pada tahun anggaran 2025.

“Pagu anggaran tahun ini sebesar Rp15 miliar, terdiri dari Rp14,55 miliar untuk pekerjaan fisik dan Rp450 juta untuk pengawasan,” katanya, menjelaskan.

Ia mengatakan pembangunan tahap IV meliputi pengerjaan struktur bangunan utama hingga pemasangan atap.

Dari 2022 hingga 2025, akumulasi anggaran yang sudah dikucurkan berkisar Rp40 miliar. Berdasarkan perencanaan menyeluruh (masterplan), proyek yang pembiayaannya multiyears atau tahun jamak itu membutuhkan total anggaran sebesar Rp83 miliar untuk mencapai fungsi penuh, termasuk penyelesaian bangunan, lanskap, pagar dan mebel

Dengan alokasi anggaran yang sejauh itu telah dikucurkan, menurut dia, belum mencukupi untuk penyelesaian pembangunan dan kemungkinan proyek kembali dilanjutkan tahun mendatang sesuai kemampuan fiskal daerah.

Saat ini Dinas PUPR Manokwari, menurut dia, masih melakukan proses lelang, namun dilakukan melalui penunjukan langsung sesuai ketentuan Peraturan Presiden Nomor 46 Tahun 2025 Pasal 38 poin 5D.

“Penunjukan langsung perlu dilakukan mengingat proyek ini merupakan satu kesatuan struktur dan memerlukan kesinambungan kontraktor guna meminimalkan risiko konstruksi,” katanya.

Gedung Mambruk dibangun di atas lahan seluas 4.600 meter persegi dengan tiga lantai dan total luas lantai mencapai 5.358 meter persegi (m2).

Bangunan serbaguna tersebut memiliki dimensi 49×38 meter dan dilengkapi fasilitas seperti basement parkir, ruang galeri, ruang rapat, ruang kontrol keamanan, klinik, serta aula serbaguna berukuran 875 meter persegi di lantai dua.

Setelah pembangunan gedung selesai, itu akan menjadi infrastruktur strategis yang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk kegiatan seperti resepsi pernikahan, acara keagamaan dan kegiatan sosial lainnya.

Gedung Mambruk menjadi salah satu infrastruktur strategis untuk sumber peningkatan pendapatan asli daerah (PAD), kata Albertus.