Sorong (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Sorong menyebutkan permukaan air laut di wilayah Kota Sorong tidak menunjukkan perubahan signifikan, Rabu, hingga pukul 17.33 WIT, namun warga diminta tetap waspada tsunami, dampak gempa bumi Rusia.
Kepala Stasiun Geofisika Sorong Dedi Irjayanto, di Sorong, Provinsi Papua Barat Daya, Rabu, mengatakan berdasarkan hasil pemantauan terhadap pasang surut gelombang laut, kondisi perairan di kota itu masih normal.
“Belum ada perubahan signifikan dari permukaan air laut,” ujar dia.
Selain Sorong, BMKG juga memantau permukaan air laut di wilayah Jayapura dan Sarmi, yang menunjukkan kenaikan sekitar 0,15 meter.
Namun, ia menegaskan bahwa di Kota Sorong tidak terdapat perubahan berarti.
Pemantauan dilakukan sejak pukul 16.24 hingga 17.34 WIT di Pantai Reklamasi dengan melibatkan BMKG bersama dinas terkait dari Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya, Pemerintah Kota Sorong, pihak kepolisian, dan Basarnas Sorong.
Meski situasi masih terkendali, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan tidak panik, sambil menunggu keputusan resmi dari pusat terkait dengan pencabutan status waspada.
Kepala Dinas Kebakaran, Penyelamatan, Penanggulangan Bencana, dan Satpol PP Papua Barat Daya Vincente Capana Baay menegaskan bahwa pemerintah provinsi setempat tetap menjalankan imbauan bersumber dari BMKG.
“Kami tetap mengimbau masyarakat untuk menjauhi bibir pantai sejauh satu kilometer,” kata dia.
Pemerintah daerah setempat bersama pihak terkait lainnya terus memantau perkembangan situasi secara intensif guna memastikan keselamatan masyarakat tetap terjaga.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Permukaan air laut di Sorong masih normal, warga tetap waspada