Jakarta (ANTARA) - Ketua Pengurus Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) Leonardus Tumuka membidik perluasan pasar minyak kelapa murni atau virgin coconut oil (VCO) yang dihasilkan oleh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Mimika.
“Kami berharap kolaborasi dengan pemda itu bisa membuka akses pasar, kemudian promosinya, dan meningkatkan potensi-potensi di daerah,” ujar Leo ketika ditemui setelah menghadiri acara bertajuk, “Kolaborasi untuk Inklusi Ekonomi” yang digelar di Jakarta, Kamis.
Leo menyampaikan, saat ini yayasannya fokus mengembangkan komoditas minyak kelapa murni atau VCO. Terkait dengan rencana tersebut, YPMAK sudah berkomunikasi dengan PT Freeport Indonesia, sebab modal awalnya berasal dari Corporate Social Responsibility (CSR) Freeport Indonesia.
“Freeport sudah siap, pemerintah daerah juga kami berharap siap,” kata dia lagi.
Dengan perluasan pasar minyak kelapa murni, Leo berharap YPMAK bisa meningkatkan kelas UMKM di Kabupaten Mimika, Papua, sehingga bisa bersaing di tingkat provinsi, hingga nasional.
Menurut dia, Mimika memiliki sumber daya alam yang melimpah dan bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat daerah.
“Begitu banyak sumber daya alam yang melimpah, ini bisa benar-benar dimanfaatkan oleh masyarakat, dan kita beri akses pasar untuk mereka,” ujar Leo pula.
Keinginan untuk memperluas akses pasar tersebut nantinya akan termaktub dalam kesepakatan yang saat ini sedang disusun antara YPMAK dengan pemerintah Kabupaten Mimika.
Selain meminta perluasan akses pasar, YPMAK juga akan berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Mimika dalam hal menjalankan program-program kesehatan seperti Kampung Sehat, serta program pendidikan seperti pemberian beasiswa.
“Kami sedang berbicara di tahap penyusunan MoU (memorandum of understanding/nota kesepahaman) saat ini,” ujar dia pula.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: YPMAK membidik perluasan pasar minyak kelapa murni UMKM Mimika