Jayapura (ANTARA) - PT PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat (UIW2PB) menyebutkan 1.639 personel berhasil menjaga sistem kelistrikan selama pelaksanaan HUT Ke-80 Republik Indonesia di Tanah Papua.
General Manager PLN UIW Papua dan Papua Barat, Diksi Erfani Umar di Jayapura, Minggu, mengatakan total 1.639 personel terdiri atas 566 pegawai dan 1.073 tenaga alih daya.
"Sebanyak 1.639 personel telah siaga pada 61 lokasi prioritas termasuk tempat-tempat upacara dan objek vital lainnya," katanya.
Menurut Diksi, persiapan yang telah dilakukan ini sejak 16-18 Agustus 2025 untuk itu kepada seluruh pelanggan PLN tidak perlu khawatir terkait dengan sistem kelistrikan di Tanah Papua
"Kondisi kelistrikan dipastikan aman dan normal, seluruh tim telah melakukan persiapan secara komprehensif, mulai dari sisi pembangkitan, transmisi, hingga distribusi listrik ke pelanggan," ujarnya.
Dia menjelaskan kesiapsiagaan tidak hanya terbatas pada personel, tetapi juga peralatan. Di mana PLN juga menyiapkan material cadangan gangguan tersedia dalam jumlah cukup untuk kategori distribusi, gardu induk, transmisi dan pembangkit.
"Sebagai antisipasi, PLN juga menyiapkan 135 unit genset, 48 unit gardu bergerak (UGB), 21 unit uninterruptible power supply (UPS), dan 9 unit kabel bergerak (UKB) serta unit kabel dan kubikel bergerak (UKKB)," katanya lagi.
Dia menambahkan kesiapan ini juga didukung oleh neraca daya yang aman dan saat ini beban puncak total di seluruh sistem Papua dan Papua Barat diproyeksikan sebesar 351 MW, dengan daya mampu pasok mencapai 501,5 MW.
"Ini memberikan cadangan daya sebesar 150,5 MW, yang lebih dari cukup untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat," ujarnya lagi.
Dia menjelaskan khusus untuk delapan sistem besar di bawah PLN UIW Papua dan Papua Barat, total daya mampu tercatat sebesar 387,2 MW, dengan beban puncak 289,5 MW.
Di mana ini menyisakan cadangan daya sebesar 97,7 MW, yang menunjukkan kondisi sistem kelistrikan yang andal.
"Kami juga mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dalam memasang atribut kemerdekaan, khususnya yang berpotensi mengganggu instalasi kelistrikan. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya gangguan yang tidak diinginkan dan memastikan perayaan Hari Kemerdekaan dapat berlangsung dengan aman dan lancar," katanya.