Wamena (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, menyebut jumlah warga binaan yang ada saat ini sebanyak 152 orang atau telah melebihi kapasitas hunian lapas 114 orang.
Kepala Lapas Kelas II B Wamena Yoin Viktor Apono di Wamena, Senin mengatakan jumlah warga binaan sebanyak 152 orang itu terdiri dari 125 narapidana 125 orang, tahanan 27 orang atau terdiri dari 140 orang laki-laki dan 12 orang perempuan.
“Ini adalah data terbaru saat ini, padahal kapasitas maksimum Lapas Kelas II B Wamena hanya 114 orang, sehingga kondisi ini menjadi perhatian semua pihak baik pusat maupun daerah,” katanya.
Menurut dia, dengan kondisi seperti ini kapasitas Lapas Kelas II B Wamena perlu ada perbaikan dan perubahan sehingga warna binaan bisa memperoleh tempat yang layak untuk menjalani masa hukumannya.
“Kami harap Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan dapat membantu sarana prasarana penunjang, baik untuk kepentingan pembinaan warga binaan maupun sarana operasional kantor,” ujarnya.
Dia berharap dukungan pemerintah daerah sangat diperlukan, meskipun Lapas Kelas II B Wamena merupakan instansi vertikal tetapi warga yang menjadi binaannya merupakan warga delapan kabupaten di Papua Pegunungan.
“Kami sadar meskipun lapas merupakan instansi vertikal tetapi warga binaan di dalamnya merupakan warga dari delapan kabupaten, seperti Jayawijaya, Lanny Jaya, Nduga, Mamberamo Tengah, Yahukimo, Yalimo, Pegunungan Bintang dan Tolikara,” katanya.
Dia berharap Pemprov Papua Pegunungan dapat memberikan lokasi yang tepat dan strategis untuk pembangunan dua Kantor Wilayah Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan yaitu Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Imigrasi dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan di Ibu Kota Papua Pegunungan.
“Pembangunan fisik terdiri dari dua alternatif sesuai dengan tata kelola yakni alternatif pembangunan lapas/rutan baru di tempat yang dianggap aman, sehingga kantor lapas yang ada dapat dialihfungsikan menjadi Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan,” ujarnya.
Sementara alternatif selanjutnya, kata dia, pembangunan pagar tembok utama lapas ini yang masih tersisa tiga sisi yang masih sangat rendah dan sudah rapuh di bangun 45 tahun lalu dengan luas 1.500 meter persegi.
“Kekurangan ini sering dimanfaatkan dan menjadi pemicu keinginan penghuni lapas berniat melarikan diri melalui tembok yang sangat rendah,” katanya.
Jumlah warga binaan Lapas Kelas II B Wamena melebihi kapasitas
Selasa, 19 Agustus 2025 2:37 WIB

Kepala Lapas Kelas II B Wamena Yoin Viktor Apono. ANTARA/Yudhi Efendi.