Raja Ampat (ANTARA) - Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu meminta kontraktor pelaksana pembangunan Rumah Sakit Tipe C Kabupaten Raja Ampat tetap menjaga kualitas pekerjaan guna menunjang kualitas pelayanan kesehatan di wilayah itu.
“Penting untuk menjaga kualitas pembangunan karena rumah sakit ini akan menjadi fasilitas layanan kesehatan vital bagi masyarakat Raja Ampat,” ujar dia saat meninjau pelaksanaan proyek itu di Raja Ampat, Kamis.
Ia mengingatkan bahwa rumah sakit tempat pelayanan publik yang menyangkut keselamatan nyawa manusia, sehingga kualitas pembangunan harus menjadi perhatian utama.
"Boleh kejar target tapi jangan abaikan kualitas," katanya.
Ia menjelaskan pembangunan rumah sakit berlantai tiga tersebut, saat ini telah memasuki tahap konstruksi awal. Proses pembangunan telah mencapai 11 persen dengan pekerjaan fondasi dasar telah selesai dan saat ini berlanjut ke pengerjaan permukaan lantai.
“Pembangunan ditargetkan rampung pada Desember 2025, sesuai kontrak yang telah disepakati,” kata Elisa yang juga mantan Bupati Asmat itu.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah pusat atas perhatian terhadap pembangunan sektor kesehatan di provinsi termuda di Indonesia itu.
“Pemerintah pusat melalui APBN Tahun Anggaran 2025 telah mengalokasikan pembangunan dua rumah sakit di Papua Barat Daya, masing-masing di Kabupaten Raja Ampat dan Kabupaten Sorong,” katanya.
Ia mengakui adanya beberapa kendala yang dihadapi dalam proses pembangunan, seperti kondisi cuaca yang tidak menentu serta keterlambatan distribusi material bangunan yang sebagian besar masih didatangkan dari luar Papua.
Meski demikian, ia berharap, proyek ini dapat pula memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Ia mendorong kontraktor untuk memberdayakan tenaga kerja lokal dalam pekerjaan konstruksi non-teknis.
“Kalau ada pekerjaan yang bisa melibatkan masyarakat lokal, silakan. Misalnya pengerjaan tanah atau kegiatan sederhana lainnya, agar manfaat pembangunan ini bisa dirasakan langsung oleh warga,” katanya.