Timika (ANTARA) - Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Mimika, Papua Tengah tahun ini membangun 209 rumah sehat dan layak huni untuk warga asli Papua dan mereka dengan kategori kurang mampu.
Pelaksana Tugas Kepala DPKPP Mimika Abriyanti Nuhuyanan di Timika, Minggu, mengatakan 202 rumah dibangun melalui APBD 2025, sedangkan tujuh unit lainnya penambahan melalui APBD Perubahan 2025.
"Untuk rumah-rumah yang dibangun dari APBD induk 2025 rata-rata sudah hampir rampung, sementara untuk tujuh unit dari APBD perubahan sementara dalam proses pengerjaan," katanya.
Ia berharap, semua rumah tersebut rampung dikerjakan paling lambat pada Desember mendatang.
Anggaran pembangunan 202 rumah bersumber dari APBD Mimika 2025 dan sebagian dari dana Otonomi Khusus (Otsus) Papua.
"Dari APBD murni ada 158 unit, dari dana Otsus 29 unit serta 15 unit khusus untuk korban bencana kebakaran di Kampung Wakia, Distrik Mimika Barat Tengah," katanya.
Perumahan yang dibangun dari sumber dana Otsus tahun ini dialokasikan kepada warga asli Papua yang bermukim di empat distrik pegunungan, yaitu Alama, Hoeya, dan Jila masing-masing tujuh unit, serta Tembagapura delapan unit.
Sebanyak tujuh rumah yang dibangun bersumber dari APBD Perubahan 2025 tersebar di empat distrik, yaitu masing-masing dua unit di Distrik Wania, Iwaka, dan Mimika Baru, serta satu unit di Kampung Karya Kencana, Distrik Kuala Kencana.
Syarat utama bagi warga yang mendapatkan bantuan perumahan dari Pemkab Mimika, yaitu memiliki kartu tanda penduduk (KTP) Mimika, diutamakan orang asli Papua (OAP) dan berpenghasilan rendah alias kurang mampu bagi warga non-OAP.
"Kalau sumber dananya dari dana Otsus Papua, maka yang menerima bantuan harus OAP," kata Abriyanti.
Khusus untuk bantuan perumahan bagi warga OAP, tahun ini DPKPP Mimika membangun 11 rumah di Kampung Tunas Matoa, Distrik Kwamki Narama.
Ia meminta penerima bantuan perumahan menjaga aset yang sudah dibangun oleh pemerintah tersebut.
"Jaga dan rawat baik-baik karena bapak ibu sendiri yang menempati bersama keluarga sehingga bisa tinggal dalam keadaan aman dan nyaman," katanya.
Tokoh masyarakat Kampung Tunas Matoa, Max Edward Jikwa, mengapresiasi perhatian Pemkab Mimika terhadap warga yang belum memiliki rumah.
"Terima kasih kepada Bapak Bupati Mimika yang telah memberikan bantuan rumah layak huni kepada kami masyarakat Kampung Tunas Matoa. Kami harapkan ke depan pemda juga bisa memperhatikan teman-teman kami yang belum ada rumah," ujarnya.
Dia mengatakan di kampung setempat masih sekitar 70 kepala keluarga belum memiliki rumah. Saat ini, mereka masih tinggal secara menumpang di rumah kerabat.
"Kami minta Bapak Bupati Mimika lanjutkan program perumahan ini supaya masyarakat di gunung, di pesisir pantai, dan di pinggiran kota bisa mendapatkan perumahan yang layak. Keluhan dari masyarakat selama ini hanya soal tempat tinggal saja, supaya mereka bisa tidur dengan aman, nyaman, dan damai baru bisa cari makan," kata Max.
DPKPP Mimika bangun 209 unit rumah untuk warga kurang mampu
Minggu, 5 Oktober 2025 15:27 WIB

Pelaksana Tugas Kepala DPKPP Kabupaten Mimika Abriyanti Nuhuyanan (tengah) menyerahkan kunci rumah kepada tokoh masyarakat Kampung Tunas Matoa Kwamki Narama Max Edward Jikwa, Jumat (2/10/2025). ANTARA/Marsel Balawanga