Manokwari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat mendistribusikan sebanyak 62,6 ton beras cadangan pangan masyarakat untuk enam kabupaten, yaitu Kaimana, Teluk Bintuni, Teluk Wondama, Fakfak, dan Manokwari Selatan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Papua Barat Lasarus Ullo, di Manokwari, Selasa, mengatakan penentuan alokasi beras cadangan pangan disesuaikan dengan jumlah penduduk masing-masing kabupaten.
Kaimana mendapatkan 7,8 ton beras cadangan pangan masyarakat, Teluk Wondama sebanyak 4 ton beras, Manokwari Selatan 3,4 ton beras, Teluk Bintuni 3,1 ton beras, dan Fakfak memperoleh 3 ton beras.
"Sisanya disimpan sebagai cadangan pangan provinsi untuk digunakan dalam situasi tertentu, seperti bencana alam, program stunting, dan kestabilan harga," kata Ullo.
Baca juga: Merawat idealisme ANTARA sebagai kantor berita resmi negara
Selain itu, Ullo menyebut pihaknya juga sudah menyalurkan 2 ton beras cadangan pangan kepada empat lembaga pendidikan menengah, pendidikan tinggi serta pondok pesantren di Kabupaten Manokwari.
Penyaluran bantuan tersebut sejalan dengan upaya mengoptimalkan pelaksanaan program Papua Barat Produktif yang merupakan salah satu dari tiga program unggulan Gubernur Dominggus Mandacan.
"Penerimanya itu SMP Katolik Villanova, SMA Taruna Kasuari Nusantara, Kampus STT Erikson-Tritt, dan Pondok Pesantren Tahfidz Nurul Janah," ujarnya pula.
Menurut dia, program bantuan pangan tidak hanya dalam bentuk beras, tetapi berupa 1.050 paket sembako senilai Rp1,873 miliar untuk masyarakat yang tersebar di tujuh kabupaten se-Papua Barat.
Kabupaten Manokwari, Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, dan Teluk Bintuni masing-masing mendapatkan 200 paket sembako. Sedangkan Teluk Wondama, Kaimana, dan Fakfak menerima 250 paket.
"Kami juga sudah salurkan lima unit booth kontainer UMKM pangan lokal untuk Manokwari, Pegunungan Arfak, dan Teluk Wondama. Nilai booth seluruhnya Rp160 juta," kata Ullo lagi.