Sorong (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Sorong, Papua Barat Daya menggandeng United Nations Children's Fund (Unicef) memberikan advokasi kepada seluruh satuan pendidikan tingkat sekolah dasar (SD) terkait optimalisasi pelaksanaan Program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) untuk meningkatkan kesehatan anak.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Sorong Jenny Isir, di Sorong, Jumat, mengatakan kegiatan tersebut melibatkan seluruh kepala SD, Lurah, serta perwakilan dari 10 puskesmas untuk menyepakati strategi pelaksanaan BIAS tahap kedua yang dijadwalkan pada November 2025.
Menurut dia, program ini bukan hanya kegiatan daerah, tetapi program nasional yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia.
"Karena itu, kami berharap dukungan dari semua sektor agar pelaksanaan BIAS di Kota Sorong berjalan sukses,” ujarnya.
Ia menjelaskan sasaran pelaksanaan BIAS tahun ini mencakup anak kelas I, II, dan V SD, dengan jenis imunisasi berbeda sesuai kelompok usia.
Untuk kelas I SD, anak-anak telah menerima vaksin Measles Rubella (MR) atau campak rubella pada Agustus 2025, dan akan mendapatkan vaksin Difteri Tetanus (DT) pada November 2025, bersama dengan anak-anak kelas II SD.
Sementara itu, kelas V SD akan mendapatkan imunisasi Human Papilloma Virus (HPV) yang bertujuan mencegah penyakit kanker serviks.
“Target nasional dari pelaksanaan BIAS adalah 88 persen, sedangkan cakupan di Kota Sorong baru mencapai 73,8 persen pada 2024. Karena itu, melalui pertemuan ini kami ingin memperkuat koordinasi agar target nasional dapat tercapai,” kata Jenny.
Rendahnya partisipasi masyarakat untuk mendukung program BIAS ini karena adanya penolakan orangtua siswa terhadap program itu. Kemudian, juga diikuti dengan berita hoaks dan minim data yang disiapkan pihak sekolah.
Dinas Kesehatan juga melibatkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sorong, Unicef dan Kantor Kementerian Agama dalam pelaksanaan BIAS agar seluruh sekolah umum maupun madrasah dapat berpartisipasi aktif.
Jenny juga memberikan edukasi kepada orangtua siswa yang telah termakan informasi hoaks tentang vaksinasi BIAS Ini.
Menurut dia, Program BIAS merupakan imunisasi lanjutan dari imunisasi dasar atau lengkap yang telah diberikan saat anak masih bayi atau balita.
“Anak-anak yang sudah pernah mendapatkan imunisasi lengkap saat bayi tetap perlu mendapatkan imunisasi ulang di usia sekolah, karena daya tahan dari imunisasi sebelumnya sudah berkurang,” ujarnya.
Menurutnya, pemberian imunisasi lanjutan ini bertujuan memperkuat kekebalan tubuh anak terhadap berbagai penyakit menular yang dapat dicegah dengan vaksin, serta memastikan seluruh anak sekolah di Kota Sorong mendapatkan perlindungan kesehatan secara optimal.
“Tujuan utama dari BIAS adalah memberikan perlindungan dan kekebalan tubuh bagi anak-anak agar terhindar dari penyakit yang muncul akibat ketidaklengkapan imunisasi,” ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Sorong, capaian imunisasi BIAS pada periode Agustus 2025, MR 77,8 persen, HPV Kelas V 70,1 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dinkes Kota Sorong-Unicef advokasi sekolah dasar optimalkan BIAS