Manokwari (ANTARA) - Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan Sorong terus berupaya mencetak tenaga kesehatan (nakes) kesehatan melalui berbagai program pengabdian masyarakat yang menjadi bagian dari kurikulum pembelajaran.
Direktur Poltekkes Sorong Butet Agustarika di Manokwari, Rabu, mengatakan mahasiswa dibekali pengalaman praktik lapangan di berbagai fasilitas layanan kesehatan, termasuk rumah sakit, puskesmas, klinik, hingga laboratorium kampus.
“Mahasiswa Poltekkes Sorong dilatih memahami kondisi lapangan khusus di wilayah Indonesia Timur. Mereka dibekali keterampilan sesuai standar tenaga kesehatan,” ujarnya.
Ia mengatakan, berbagai program pengabdian masyarakat telah menjadi prioritas Poltekes Sorong untuk mencetak lulusan berkualitas.
Lulusan Poltekkes Sorong tidak hanya disiapkan menjadi tenaga kesehatan seperti perawat, bidan, atau tenaga gizi, tetapi juga menjadi peneliti dan pelaku pengabdian masyarakat.
“Mereka siap bekerja bukan hanya di rumah sakit atau puskesmas, tetapi juga di klinik swasta atau membuka praktik mandiri sesuai kebutuhan layanan kesehatan di dua provinsi ini,” katanya.
Tahun akademik ini Poltekkes Sorong menerapkan Kurikulum Sentra Unggulan Pendidikan (SUP) dengan fokus pada kesehatan ibu, bayi, dan anak (KIBA) sesuai prioritas nasional Kementerian Kesehatan.
Fokus tersebut menjadi mandat khusus bagi Poltekkes Sorong untuk membantu menekan angka kematian ibu dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan KIBA.
Berbagai penelitian dilakukan dosen dan mahasiswa, mulai dari pengembangan inovasi penunjang keselamatan ibu hamil hingga intervensi gizi bagi anak.
Untuk penanganan stunting, dosen dan mahasiswa juga mengembangkan makanan tambahan berbahan lokal seperti cookies dan dodol ubi ungu yang telah diuji di laboratorium.
“Kami melakukan penelitian terkait peningkatan kesehatan ibu, termasuk penyiapan makanan untuk mengatasi anemia ibu hamil. Hasilnya sudah ada, penelitian berhasil meramu ubi ungu menjadi dodol penambah gizi. Saat ini kami mencari produsen agar bisa produksi massal,” ujarnya.
Ia menjelaskan, Poltekkes Sorong merupakan satu dari 38 Poltekkes se-Indonesia yang berdiri berdasarkan SK Menkes Nomor 1988/Menkes/PER/IX/2011 dan SK Alih Bina Kemendikbud Nomor 1355/E/0/2012.
Poltekes Sorong memiliki tiga jurusan yaitu Keperawatan, Kebidanan, dan Gizi dengan delapan program studi yang tersebar di Sorong, Manokwari, dan Fakfak.
Hingga tahun ini, Poltekkes Sorong telah memiliki dua program studi terakreditasi Unggul dan enam program studi terakreditasi Baik Sekali oleh LAM-PTKes.
Peningkatan akreditasi tersebut diiringi peningkatan jumlah mahasiswa, dari 1.382 pada tahun sebelumnya menjadi 1.459 mahasiswa pada tahun akademik 2024/2025.
Seluruh pengembangan kurikulum, penelitian, dan pengabdian masyarakat merupakan komitmen Poltekkes Sorong untuk mencetak tenaga kesehatan yang kompeten dan siap melayani masyarakat.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Poltekkes Sorong cetak nakes berkualitas lewat pengabdian masyarakat
