Pemanfaatan Limbah Perusahaan: Tim KKM Spektra Wujudkan Strategi Industri Hijau di PT Indofood CBP Packaging Plant Cikupa

Pemanfaatan Limbah Perusahaan: Tim KKM Spektra Wujudkan Strategi Industri Hijau di PT Indofood CBP Packaging Plant Cikupa

Foto: Tim KKM Spektra dan manajemen PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk., Divisi Packaging Plant Cikupa

Jakarta (ANTARA) - Dalam industri manufaktur modern, tantangan terbesar bukan hanya menjaga produktivitas, tetapi juga memastikan efisiensi berjalan seiring dengan keberlanjutan lingkungan. Di tengah tuntutan global menuju industri hijau, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk., Divisi Packaging Plant Cikupa, menghadirkan inovasi yang patut dicontoh.

Melalui proyek Continuous Improvement (CI) bertajuk “Pengurangan Sortir dan Return sebagai Strategi industri hijau di Industri Flexible Packaging”, perusahaan ini berhasil membuktikan bahwa efisiensi operasional dapat berjalan beriringan dengan tanggung jawab terhadap lingkungan.

Inisiatif ini dijalankan oleh KKM Spektra, tim internal yang berperan aktif dalam pengembangan inovasi, optimalisasi proses produksi, serta penerapan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) di lingkungan kerja. Melalui sinergi antara pendekatan ilmiah dan teknologi digital, tim Spektra berhasil mengubah tantangan operasional menjadi peluang efisiensi yang nyata.

Menemukan Akar Masalah di Tengah Kompleksitas Produksi

Selama bertahun-tahun, industri flexible packaging di Indonesia menghadapi masalah klasik berupa tingginya tingkat sortir dan return produk. Kondisi tersebut bukan hanya menghambat kelancaran produksi, tetapi juga menimbulkan beban biaya besar serta menciptakan limbah yang bertentangan dengan semangat industri hijau sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian No. 55 Tahun 2020 tentang Standar Industri Hijau.

Di Plant Cikupa, permasalahan tersebut paling nyata terlihat pada lini produksi Slitting. Masalah utama yang ditemukan tim Spektra terletak pada dua hal sederhana namun krusial: slit tidak rapi dan core sempit.

Analisis awal menunjukkan bahwa tegangan tidak stabil pada as rewinder jenis air shaft menyebabkan gulungan plastik tidak seragam, sementara ukuran core plug yang kurang ideal menjadikan paper core sering cacat. 

Kerugian akibat permasalahan tersebut cukup signifikan dari aspek financial. Sementara itu, limbah core plug menumpuk hingga 7,62 ton hanya dalam delapan bulan pertama tahun 2025.

Pendekatan Ilmiah oleh Tim CI dan KKM Spektra

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, tim proyek CI yang diketuai oleh Handoko bersama timnya — Warsito, M. Baharudinsyah, Samsul Bukhori, Dandy Rizki S., dan Seh Satiari — melakukan serangkaian analisis mendalam menggunakan fishbone diagram, scatter plot, dan metode root cause analysis.

Dari hasil pengujian, dua faktor dominan menjadi penyebab utama: sistem rewinder lama yang tidak mampu menjaga kestabilan tegangan, serta ukuran core plug yang lebih kecil dari standar ideal. Kombinasi keduanya menyebabkan cacat visual dan mekanis pada gulungan plastik, sehingga produk gagal lolos inspeksi.

Data menunjukkan 66,77 persen sortir disebabkan slit tidak rapi, sementara return akibat core sempit mencapai 21 roll hanya dari satu jenis produk.

Langkah Perbaikan: Dari Perubahan Teknis ke Digitalisasi

Tim Spektra melakukan sejumlah langkah strategis. Pertama, penggantian as rewinder konvensional dengan jenis friction ring. Perubahan ini memungkinkan tegangan yang lebih stabil dan menghasilkan gulungan plastik dengan slit yang lebih halus dan seragam. Uji coba selama 30 hari dengan pemantauan berkala menunjukkan hasil signifikan: frekuensi sortir menurun dari 18 roll per bulan menjadi hanya 7 roll. Secara statistik, hubungan antara diameter roll dan frekuensi sortir menunjukkan korelasi kuat (R² = 99,70%).

Langkah kedua, dilakukan modifikasi desain core plug. Ukuran luar core plug diperbesar dari 144,74 mm menjadi 152,09 mm dengan toleransi celah 0,03 mm, menghasilkan paper core yang lebih kuat, presisi, dan tahan deformasi. Uji ketahanan jatuh horizontal membuktikan tidak ada cacat pada hasil gulungan pasca modifikasi.

Tidak berhenti di sana, tim Spektra kemudian mengembangkan sistem digital berbasis web bernama S-SICORE (Spektra - System Input Core Plug dan Paper Core) — sebuah inovasi yang memperkenalkan era baru digital traceability di lini produksi kemasan fleksibel.

Sistem ini memungkinkan pelacakan material secara real-time menggunakan barcode integration, sehingga setiap core plug dan paper core dapat diketahui asal, riwayat penggunaan, hingga status kelayakannya. Melalui sistem ini pula, prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) diterapkan secara sistematis. Core plug yang sebelumnya menjadi limbah kini dapat digunakan kembali setelah melalui proses inspeksi dan perbaikan, sehingga jumlah limbah berkurang lebih dari separuh, yakni dari 7,62 ton menjadi 3,25 ton.

Efisiensi tersebut menghasilkan penghematan hingga Rp 22,9 juta per tahun hanya dari material reuse.

Dampak Nyata: Hemat Biaya, Turunkan Limbah, Naikkan Moral Pekerja

Dalam lima bulan penerapan (Mei–September 2025), hasil proyek menunjukkan capaian luar biasa. Tingkat sortir turun hingga 72,22 persen, return berkurang menjadi nol, dan efisiensi biaya tahunan mencapai Rp 789.434.094. Dari sisi lingkungan, limbah core plug berkurang 57,5 persen, sementara umur pakai material meningkat melalui sistem reuse terukur.

Keberhasilan ini juga menciptakan efek domino positif: bagian produksi menjadi lebih efisien, tim QC lebih mudah melakukan inspeksi, gudang berkurang bebannya karena volume limbah menurun, pelanggan menikmati kualitas produk yang lebih stabil, dan perusahaan semakin sejalan dengan regulasi industri hijau.

Dari sisi psikologis, proyek ini turut meningkatkan moral dan rasa kepemilikan pekerja. Berdasarkan survei internal menggunakan skala Likert, semangat kerja tim meningkat dari skor 2 menjadi 3 setelah melihat hasil nyata dari inovasi yang mereka jalankan sendiri.

“Kami mewakili tim KKM Spektra memiliki inisiatif untuk mendukung program perusahaan dan pemerintah dalam mewujudkan industri berkelanjutan. Inovasi ini menjadi langkah kecil kami dalam mengubah limbah menjadi nilai tambah,” ujar Handoko, Ketua Tim CI KKM Spektra

Peran Fasilitator dalam Menjembatani Inovasi

Sebagai fasilitator proyek, Ali Mustofa menekankan pentingnya kolaborasi lintas divisi agar ide-ide inovatif dari karyawan dapat diimplementasikan secara efektif.

“Kami di bagian fasilitator berkomitmen menjembatani inisiatif yang muncul dari tim KKM Spektra. Program ini bukan hanya mendukung kebijakan perusahaan, tapi juga sejalan dengan arahan pemerintah untuk memperkuat efisiensi energi dan pengelolaan limbah di sektor industri,” ujar Ali Mustofa, Fasilitator CI Packaging Plant Cikupa.

Dukungan Manajemen untuk Industri hijau

Pihak manajemen, melalui Argha Elton Situmeang, turut mengapresiasi keberhasilan tim KKM Spektra dalam menjalankan proyek ini.

“Benar bahwa tim KKM Spektra telah melakukan pemanfaatan limbah melalui program berbasis teknologi yang efektif dan sejalan dengan program perusahaan serta kebijakan pemerintah terkait industri hijau. Kami berharap semangat ini terus tumbuh menjadi budaya inovasi berkelanjutan di lingkungan Indofood,” ujar Argha Elton Situmeang, perwakilan Manajemen Packaging Plant Cikupa.

Menuju industri hijau dan Smart Manufacturing

(PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.)

 

Bagi Indofood, konsep industri hijau (green production) bukan sekadar jargon. Melalui kolaborasi antara Divisi Packaging Plant Cikupa dan KKM Spektra, perusahaan berhasil membuktikan bahwa setiap langkah perbaikan teknis dan digitalisasi dapat membawa dampak besar terhadap efisiensi, keberlanjutan, dan daya saing industri.

Sistem digital S-SICORE bahkan telah diajukan untuk paten sederhana (nomor IP0000250247) sebagai bentuk pengakuan terhadap orisinalitas inovasi tersebut. Ke depan, sistem ini akan dikembangkan lebih lanjut dengan integrasi Artificial Intelligence (AI) untuk memprediksi potensi cacat sebelum terjadi, serta mengoptimalkan penggunaan material dan energi.

Replikasi dan Dampak Jangka Panjang

Keberhasilan proyek ini membuka peluang untuk direplikasi di area produksi lain, seperti Plant Cakung, BIC, dan Expand, bahkan di unit bisnis Indofood lainnya yang memiliki proses serupa. 

Lebih luas, proyek ini menjadi bukti konkret bahwa strategi green industry dan efisiensi bisnis dapat berjalan berdampingan melalui pendekatan ilmiah, teknologi digital, dan komitmen terhadap inovasi berkelanjutan.

Menutup dengan Capaian yang Menginspirasi

Dari ratusan gulungan plastik yang dulunya harus disortir ulang hingga ton limbah yang kini bisa dimanfaatkan kembali, perjalanan KKM Spektra dan tim CI Plant Cikupa merupakan bukti bahwa perubahan besar selalu berawal dari langkah kecil yang konsisten.

Dengan penghematan hampir Rp 800 juta per tahun dan penurunan limbah lebih dari 50 persen, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. telah menetapkan standar baru bagi industri kemasan di Indonesia — bahwa efisiensi, mutu, dan kepedulian lingkungan bukanlah dua hal yang bertentangan, melainkan fondasi dari masa depan industri yang berkelanjutan.

Pewarta : PR Wire
Editor: PR Wire
COPYRIGHT © ANTARA 2025