Kodam XVIII/Kasuari bersama komunitas motor trail Manokwari melaksanakan touring merah putih ke kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-76.

Touring yang digelar Sabtu (14/8), dipimpin langsung oleh Pangdam XVIII/Kasuari, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa. Titik star dari Makodam XVIII/Kasuari sampai finish di puncak Kobrey, Distrik Anggi, Kabupaten Pegunungan Arfak. 

Pangdam beserta rombongan melakukan perjalanan pulang pergi sekitar sepuluh jam melalui iring-iringan dengan mengendarai sepeda motor trail  dan menempuh jarak kurang lebih 200 kilometer.

Di Puncak Kobrey, Pangdam beserta rombongan juga melaksanakan pembentangan dan pengibaran bendera merah putih formasi angka 76.

Momen pengibaran bendera ini bertujuan untuk mengingatkan kembali kepada seluruh lapisan masyarakat bahwa kemerdekaan Indonesia diraih dari hasil perjuangan bersenjata dengan mempertaruhkan nyawa.

Dalam sambutannya, Pangdam menyampaikan terima kasih dan rasa kebanggan yang luar biasa kepada Bupati, para kepala suku dan para tokoh serta masyarakat Pegaf hingga saat ini dapat menjaga bendera merah putih tetap berkibar di tanah Pegunungan Arfak.

“Kedepannya, saya juga menginginkan adanya anak-anak dari pegunungan arfak ikut serta dalam membangun tanah Papua Barat ini, baik itu lewat pengabdian menjadi TNI, Polri, PNS dan bidang lainnya , dengan, bekal pendidikan dan keja keras,” kata Pangdam.

Pada kesempatan tersebut, Pangdam juga menampilkan salah satu putri asal Pegaf  yaitu Sersan Dua (K) Anike Warfandu berasal dari Kampung Wingoyut, Distrik Minyambouw yang menjadi prajurit TNI  dan tergabung dalam Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad).

Bupati Pegaf Yosias Saroy yang memberikan keterangan terpisah, menyampaikan momen datangnya Pangdam tersebut sangat diinginkan oleh dirinya dan masyarakat Pegaf.

Ia menjelaskan situasi dan kondisi didaerahnya  aman dan kondusif. Gangguan-gangguan yang mengancam NKRI, merongrong Pancasila dan persatuan tidak ada, termasuk gesekan antara TNI-Polri juga dengan masyarakat pendatang.

“Masyarakat suku jawa dan seluruh suku yang ada di republik ini saat keluar masuk ke wilayah Pegaf sampai dengan malam hari untuk berjualan mereka kembali ke rumah dalam keadaan selamat”ujarnya.

Ia menegaskan konflik yang terjadi di wilayah Pegunungan Tengah Papua tidak ada dan tidak terjadi di Pegunungan Arfak Papua Barat.

“Yang kami butuhkan saat ini keterlibatan Kodam XVIII/Kasuari dalam menyukseskan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat, kami berharap kepada bapak Pangdam,  untuk bisa menyampaikan keluhan kami ini ke Pemerintah pusat agar daerah kami ini bisa maju dan berkembang seperti daerah lainnya,” tambah dia.

Pewarta: Ernes Broning Kakisina

Editor : Key Tokan A


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2021