Pemerintah Provinsi Papua Barat meluncurkan dua program strategis yaitu Kartu Papua Barat Cerdas dan Kartu Papua Barat Produktif untuk mendorong pembangunan daerah yang inklusif.
Peluncuran itu dilakukan di Manokwari, Rabu, bertepatan dengan 100 hari kerja Gubernur Dominggus Mandacan dan Wakil Gubernur Mohamad Lakotani setelah dilantik pada 20 Februari 2025.
Dominggus mengatakan, peluncuran kedua kartu tersebut merupakan bagian dari implementasi awal Rencana Induk Percepatan Pembangunan (RIPP) Papua Barat periode 2022-2041.
Hal tersebut menjadi wujud komitmen pemerintah provinsi menyiapkan generasi muda Papua Barat yang unggul dan berdaya saing, sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat.
"Masa depan Papua Barat yang lebih baik akan terwujud, jika mampu sinergikan kecerdasan dengan produktivitas secara berkelanjutan,” kata Dominggus.
Ia menjelaskan Kartu Papua Barat Cerdas difokuskan pada peningkatan kualitas pendidikan, perluasan akses terhadap teknologi, dan literasi digital, serta penguatan sumber daya manusia (SDM).
Kartu Papua Barat Produktif diarahkan untuk pemberdayaan ekonomi lokal melalui penguatan UMKM, serta pemanfaatan potensi sektor pertanian, perikanan, peternakan, dan pariwisata.
"Pemerintah provinsi butuh dukungan seluruh pemangku kepentingan dan elemen masyarakat agar program pembangunan bisa berhasil," ujar Dominggus.
Sekretaris Daerah Papua Barat Ali Baham Temongmere menjelaskan, Kartu Papua Barat Cerdas mengakomodasi program penyaluran bantuan pendidikan formal maupun nonformal bagi anak-anak asli Papua.
Program Kartu Papua Barat Produktif meliputi pelatihan kerja, stimulus usaha, pembentukan Koperasi Merah Putih, peralatan tangkap ikan, peternakan, dan pengelolaan perhutanan sosial.
"Melalui dua kartu ini pemerintah provinsi memberikan bantuan bagi penerima yang diprioritaskan orang asli Papua," ucap Ali Baham.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov luncurkan kartu Papua Barat Cerdas dan Papua Barat Produktif
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025