Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manokwari, Papua Barat, melibatkan sejumlah tokoh-tokoh masyarakat untuk menentukan identitas daerah atau city branding.

Bupati Manokwari Hermus Indou di Manokwari, Jumat, mengatakan membentuk city branding merupakan strategi aktif pemerintah daerah dalam membangun identitas daerahnya.

City branding dibuat agar mempermudah pemangku kepentingan untuk memperkenalkan Kabupaten Manokwari agar lebih dikenal di luar daerah,” ujar Hermus saat membuka Focus Group Discussion (FDG) Penyusunan City Branding Manokwari.

Ia mengatakan pembuatan City Branding Manokwari adalah salah satu dari sembilan rancangan peraturan daerah (Ranperda) prioritas tahun 2025.

Dalam penyusunan ranperda tersebut, menurut dia, Pemkab Manokwari perlu melibatkan seluruh pemangku kepentingan, tidak terkecuali para tokoh masyarakat hingga akademisi.

"Rumusan ranperda tersebut diharapkan bisa memenuhi aspek sejarah, politik, ekonomi dari kabupaten yang menjadi ibukota provinsi Papua Barat," ujarnya.

Menurut dia, sudah banyak identitas yang pernah dinobatkan pada Kabupaten Manokwari baik sebagai Kota Injil, Kota Peradaban, hingga Kota Buah.

Dia mengatakan, identitas-identitas tersebut harus bisa dirumuskan menjadi satu kesatuan yang utuh dalam ranperda City Branding Manokwari selanjutnya.

“Manokwari sebagai pusat peradaban maka ia juga sebagai pusat pendidikan, pusat religi, ekonomi dan kebudayaan. Namun kita inginkan identitas Manokwari harus bisa membumi dan bisa betul-betul diimplementasikan sesuai sejarah, politik, dan ekonomi,” ujarnya.

Ia mengatakan City Branding akan berdampak besar pada pembangunan Kabupaten Manokwari ke depan, tidak hanya sebagai daerah otonom, tetapi juga sebagai ibukota Provinsi Papua Barat.

Ia berharap, para tokoh masyarakat bisa memberikan masukan-masukan yang produktif kepada pemerintah agar City Branding bisa relevan dan bisa diterapkan dengan baik.

“Hari ini kita akan banyak diskusikan dari berbagai aspek. Pemkab Manokwari menganut konsep pentahelix atau kolaborasi yang melibatkan lima unsur utama yaitu pemerintah, akademisi, komunitas masyarakat, dunia usaha, dan media massa,” ujarnya.
 

Pewarta: Ali Nur Ichsan

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025