Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu menyebutkan transaksi misi dagang antara Provinsi Papua Barat Daya dengan Jawa Timur (Jatim) terhadap 19 produk unggulan dari kedua provinsi itu mencapai Rp506 miliar.

Menurut Elisa, kegiatan seperti ini memang harus terus dilakukan sebagai bagian dari upaya untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi berbasis potensi unggulan lokal di daerah ini.

"Karena ini akan memberikan ruang transaksi di saat banyak orang bertemu, justru di situlah transaksi terjadi," ujarnya di Sorong, Sabtu.

Gubernur mengakui bahwa jika transaksi itu terus berjalan maka pertumbuhan ekonomi di Papua Barat Daya sudah bisa diukur, mulai dari daya beli, pengusaha yang terlibat hingga produk pun sudah bisa diukur.

 

"Kita hanya memiliki lima produk dengan nilai jual Rp199 miliar. Sementara Jawa Timur 14 produk yang terjual dengan nilai Rp307 miliar," bebernya.

Gubernur Elisa Kambu menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemprov Jawa Timur yang telah memilih provinsi ke-38 ini ada di dalam kolaborasi pengembangan misi dagang dan investasi sebagai bagian penting untuk meningkatkan jejaring konektivitas antara kedua provinsi itu.

"Saya ingin sekali lagi mengajak kita semua mari kita manfaatkan kesempatan ini untuk memajukan provinsi ini dari sisi pertumbuhan ekonomi," katanya.

 

Mantan Bupati Asmat itu pun membeberkan secara umum terkait potensi alam yang tersebar di enam kabupaten kota di Papua Barat Daya.

Menurut dia, Provinsi Papua Barat Daya memiliki potensi unggulan sebagai modal dasar untuk menjadi daya tarik bagi investor, seperti potensi komoditas udang, pariwisata, perikanan, peternakan, pertanian dan energi.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat 2024, menyebutkan bahwa Pemprov Papua Barat Daya memiliki produksi udang tertinggi kedua di wilayah Papua sebanyak 3.101 ton. Kemudian dari sisi potensi pariwisata, Papua Barat Daya memiliki jumlah kunjungan wisatawan tertinggi kedua di wilayah Papua sebanyak 917.412 perjalanan pada 2024.

Selanjutnya potensi luas panen padi dan sagu pada 2023 secara berturut-turut sebesar 573,44 hektare dan 2.934 hektare dengan produksi sebesar 2,233.7 ton dan 2.464 ton.

 

Kabupaten Sorong berkontribusi paling besar pada produksi padi dan sagu di Papua Barat Daya.

"Kita selalu optimistis dan percaya besok harus lebih baik dari hari ini, untuk besok lebih baik dari hari ini, kita harus mulai hari ini bukan menunggu kapan, sekarang bukan kapan lagi. Supaya besok harus lebih baik maka harus mulai dari kita bukan siapa lagi kalau bukan kita yang mulai," harapnya.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PBD: Transaksi misi dagang dengan Pemprov Jatim capai Rp506 miliar

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025