Pemerintah Kota Sorong, Papua Barat Daya melibatkan masyarakat untuk aktif dalam rangka mengoptimalkan penanganan kebakaran yang makin kompleks di kawasan perkotaan yang padat penduduk.
Wakil Wali Kota Sorong Anshar Karim, di Sorong, Senin, menjelaskan pencegahan dan penanggulangan kebakaran tidak bisa sepenuhnya dibebankan pada Dinas Pemadam Kebakaran, melainkan sinergi antara pemerintah, warga, dan pelaku usaha sangat penting untuk menciptakan sistem tanggap darurat yang efektif.
“Upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran adalah tanggung jawab bersama," jelasnya.
Menurut dia, partisipasi masyarakat sangat penting, terutama dalam merespons situasi darurat di lingkungan masing-masing baik di tingkat kelurahan maupun distrik.
Sebagai tindak lanjut, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Sorong memberikan pelatihan kepada 200 relawan dari 41 kelurahan dan 10 distrik untuk mendapatkan pembekalan teknis dan simulasi penanggulangan kebakaran ketika berhadapan dengan situasi darurat kebakaran.
Pelatihan ini, katanya, dirancang tidak hanya untuk membekali warga dengan keterampilan dasar, tetapi juga untuk menumbuhkan budaya sadar risiko.
“Relawan menjadi ujung tombak di tingkat kelurahan. Dengan adanya pelatihan, kami berharap mereka mampu meminimalkan dampak kebakaran sebelum meluas,” ujar Anshar.
Dalam upaya memperkuat armada darurat, Pemerintah Kota Sorong juga menambah satu unit mobil tangki pemadam kebakaran, sehingga kini tersedia empat unit yang beroperasi di wilayah kota.
"Meski begitu, jumlah ini masih dinilai belum ideal untuk menjangkau seluruh kawasan jika terjadi kebakaran besar secara bersamaan," ucap Anshar.
Dia mengakui kawasan permukiman padat dan keterbatasan akses menjadi tantangan tersendiri bagi petugas pemadam, sehingga keberadaan relawan lokal sangat membantu mempercepat reaksi awal terhadap insiden kebakaran.
Kota Sorong, sebagai salah satu kota berkembang di Papua Barat Daya, menghadapi peningkatan risiko kebakaran seiring dengan pertumbuhan kawasan pemukiman dan aktivitas ekonomi.
Minimnya kesadaran terhadap standar keselamatan kebakaran di permukiman warga juga menjadi masalah yang kerap diabaikan. Karena itu, melalui pendekatan berbasis partisipasi warga, Pemkot Sorong berharap dapat menekan potensi kerugian jiwa dan materi akibat kebakaran di masa mendatang.
“Membangun kesadaran risiko di tingkat lokal adalah investasi jangka panjang. Kita tidak bisa hanya mengandalkan sirene dan mobil pemadam, masyarakat harus jadi bagian dari solusi,” harap Anshar.
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025