Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya mencanangkan program 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) di Kabupaten Raja Ampat untuk memastikan tumbuh kembang anak secara optimal sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun.

Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu di Raja Ampat, Rabu, menjelaskan program 1.000 HPK salah satu agenda strategis pemerintah yang harus dijalankan dengan serius untuk mewujudkan generasi emas di daerah setempat yang sehat, cerdas, dan produktif.

"Itu hanya bisa terwujud jika sejak masa kandungan hingga dua tahun pertama kehidupannya, anak-anak kita diberi gizi dan perhatian yang cukup,” katanya.

Berkaitan dengan optimalisasi program itu, ia meminta posyandu di setiap kampung kembali dihidupkan karena berperan penting mengukur tumbuh kembang anak, memastikan gizi ibu hamil, serta memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat.

"Kegiatan posyandu di setiap kampung harus tetap diaktifkan untuk mengoptimalkan layanan kesehatan bagi ibu hamil, bayi dan balita," Elisa Kambu yang juga mantan Bupati Asmat dua periode itu.

Pencanangan program 1.000 HPK dipusatkan Puskesmas Waisai, Kabupaten Raja Ampat dibarengi dengan pembagian paket makanan bergizi, vitamin, serta pemeriksaan kesehatan gratis bagi ibu hamil dan balita.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Papua Barat Daya dr Naomi Netty Howay mengatakan pihaknya menargetkan 1.499 bayi, balita, dan ibu hamil yang tersebar di enam kabupaten dan kota sebagai penerima bantuan makanan tambahan bergizi dalam program tersebut.

Program ini akan dilaksanakan secara bertahap di enam daerah, yakni Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Sorong Selatan, Maybrat, Tambrauw, dan Raja Ampat, dengan Dinas Kesehatan masing-masing mendistribusikan bantuan dan melakukan pemantauan berkala terhadap kondisi penerima manfaat.

Pemprov juga menggandeng puskesmas dan kader posyandu untuk memastikan makanan tambahan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan gizi masing-masing kelompok sasaran.

"Jumlah anggaran senilai Rp3,303 miliar yang telah dianggarkan untuk setiap kabupaten kota dalam mengoptimalkan program 1.000 HPK," katanya.

Dana ini, kata dia, langsung dikirim ke rekening masing-masing Dinas Kesehatan di enam kabupaten dan kota, kemudian disalurkan ke puskesmas yang melaksanakan program ini.

Ia mengatakan tujuan program ini mendukung program nasional guna mewujudkan generasi emas pada 2045 serta mendukung visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Barat Daya yakni "Papua Sehat" dan penurunan angka stunting.

"Sebelum penerima manfaat diberikan makanan akan diukur berat badan dan tiga bulan kemudian akan diikuti dengan pengukuran berat badan untuk memastikan dampak dari program ini," ucapnya.

Pewarta: Yuvensius Lasa Banafanu

Editor : Evarianus Supar


COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025