Program Kampung Sehat yang dikembangkan oleh Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) telah terbukti sangat membantu mengatasi kesehatan warga di kampung-kampung terpencil dan terisolir di Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Hal itu juga dirasakan oleh warga Kampung Wapu, Distrik Jita yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Asmat, Provinsi Papua Selatan.
Kepala Kampung Wapu Yunus Wane yang ditemui pada Kamis (25/9), mengatakan pelayanan kesehatan di kampungnya sudah berjalan baik sejak YPMAK menempatkan petugas kesehatan tim Program Kampung Sehat sejak beberapa bulan lalu.
"Terima kasih YPMAK sudah tempatkan tenaga kesehatan di kampung kami,"kata Yunus.
Saat ini terdapat tiga orang petugas kesehatan Tim Kampung Sehat yang bertugas di Wapu.
Mereka terdiri dari Ayu Rafika, Femilya Sebon Datu dan Samuel Isak Aurai. Ketiganya ditempatkan oleh Yayasan Ekologi Papua (YEP), mitra kerja YPMAK dalam pelaksanaan program Kampung Sehat.
Yunus mengakui keberadaan tiga petugas kesehatan itu begitu penting bagi warga Wapu. Mereka juga mampu beradaptasi dengan warga setempat.
Karena itu, Yunus berharap Ayu dan rekan-rekannya tetap bertugas di Wapu dan tidak dipindahkan ke tempat lain.
Salah seorang warga Wapu, Jhony Tufae menuturkan bahwa sebelum ada petugas kesehatan dari Tim Kampung Sehat yang ditempatkan di desanya, warga setempat begitu sulit untuk bisa mendapatkan pelayanan kesehatan.
Warga Wapu yang sakit harus dievakuasi ke Pustu dan Puskesmas yang hanya berada di ibu kota Distrik Jita, dengan waktu tempuh perjalanan berjam-jam menggunakan perahu motor.
"Dulu kalau ada warga yang sakit kami bawa ke ibu kota distrik Jita, ada juga yang harus diantar ke Timika. Itu sangat jauh, butuh biaya tidak sedikit. Sekarang sudah bagus, kalau ada yang sakit langsung berobat di kampung," kata Jhony.
Jika pasien yang sakit tidak bisa datang ke pos pelayanan kesehatan Tim Kampung Sehat, maka petugas langsung mendatangi rumah warga tersebut untuk memberikan pengobatan.
"Kalau malam hari ada warga yang sakit, kami beritahukan ke suster (petugas kesehatan), mereka pasti datang memberikan pelayanan," ujarnya.
Ayu Rafika mengisahkan saat pertama kali tiba di Wapu, setiap hari sekitar 10-20 orang pasien datang ke pos kesehatan untuk berobat. Namun sekarang warga yang berobat semakin berkurang, hanya tinggal dua sampai lima orang per hari.
Pelayanan yang rutin diberikan oleh Tim Kampung Sehat di Wapu yaitu pemeriksaan dan pengobatan, pemberian makanan tambahan (PMT) bagi anak-anak kurang gizi dan ibu hamil, pengawasan minum obat (PMO) malaria, Posyandu bagi lansia dan balita, kelas ibu hamil, sosialisasi Keluarga Berencana (KB) dan skrining penyakit menular dan tidak menular.
Yang menarik, warga Wapu juga ikut terlibat dalam program PMT.
Warga membawa sayur-mayur, umbi-umbian, pisang dan hasil pertanian lainnya ke pos pelayanan kesehatan untuk diolah menjadi bahan PMT.
Keterlibatan aktif warga Wapu dalam mendukung program pelayanan kesehatan Tim Kampung Sehat mendapatkan apresiasi dari Staf Monev Kesehatan YPMAK Frans Wabiser.
Ia meminta warga setempat terus memberikan dukungan agar para petugas kesehatan program Kampung Sehat semakin betah menjalankan tugasnya.
"Kehadiran mereka di sini untuk memberikan pelayanan kepada bapak dan ibu. Saya minta jaga mereka karena mereka datang ke sini untuk memberikan pelayanan buat bapa dan ibu," pinta Frans
Editor : Evarianus Supar
COPYRIGHT © ANTARA News Papua Tengah 2025