Timika (ANTARA) - Warga Kampung Ohotya, Distrik Mimika Timur Jauh, Kabupaten Mimika, memanfatkan dana Kelompok Kerja (Pokja) yang disalurkan Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK), pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) untuk pengembangan ekonomi masyarakat di kampung itu.
Ketua Pokja Kampung Ohotya Daniel Bipuaro di Ohotya, Selasa (16/12/2025), mengatakan dana Pokja tahun anggaran 2025 senilai Rp300 juta telah digunakan untuk membantu pengembangan usaha masyarakat setempat, seperti perkebunan, nelayan, peternakan dan usaha lain di bidang perekonomian.
"Kami di sini ada 15 kelompok usaha. Dana Pokja itu kita bagikan kepada kelompok usaha, peternakan ayam, perkebunan pisang, kios BBM, nelayan dan usaha kayu untuk mereka kembangkan usahanya," tutur Daniel.
Kegiatan usaha yang dikembangkan melalui kelompok-kelompok tersebut telah memberikan hasil positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat.
Ia mencontohkan, kelompok usaha perkebunan pisang sudah menikmati pendapatan dari jualan hasil pertanian mereka. Begitu juga dengan kelompok peternakan ayam dan usaha penjualan kayu. Namun hal berbeda terjadi pada usaha kios penjualan bahan bakar minyak ( BBM). Pengurus kelompok penjualan BBM ini telah melaporkan kepada Pengurus Pokja Kampung Ohotya alasan usaha mereka macet.
Dalam pengelolaan dana Pokja Kampung Ohotya ada sejumlah hambatan yang dihadapi, terutama soal komunikasi antar anggota kelompok yang belum berjalan baik.
"Kadang-kadang anggota kelompok tidak akur sehingga membuat usaha yang sudah direncanakan tidak bisa berjalan dengan baik," ungkap Daniel.
Kepala Divisi Monitoring dan Evaluasi Program Sosial Ekonomi YPMAK Monica Maramku mengatakan program yang dilaksanakan oleh Pokja Kampung Ohotya telah sesuai dengan Rancangan Anggaran Biaya (RAB) yang telah disepakati bersama antara Pokja dan masyarakat.
Melalui program Pokja diharapkan mampu mendorong peningkatan ekonomi masyarakat di kampung.
"Program Pokja Kampung diharapkan sebagai sarana mendorong pengembangan ekonomi masyarakat," kata Monica.
Ia meminta Pengurus Pokja Kampung Ohotya dapat melakukan evaluasi terhadap kelompok kerja kampung yang mengelola dana bantuan namun tidak mampu merealisasikan program kerjanya secara baik. (*)
